Indonesian Blogger | A Beauty Journal by Radiani
  • About
    • About Me
    • Disclaimer
    • Terms of Service
    • Privacy Policy
    • Work with Me
  • The Journal
    • Beauty
      • Brand
        • Abib
        • Adara
        • Airnderm
        • Avoskin
        • Azalea
        • Azarine
        • Azloe
        • Bali Alus
        • barenbliss
        • Base
        • Bless
        • Brunbrun
        • Buttonscarves
        • Byunest
        • Capella
        • Catrice
        • City Color
        • Cosrx
        • Dear Me Beauty
        • eBright Skin
        • Eileen Grace
        • ElsheSkin
        • Emina
        • Focallure
        • Freeman
        • Fruitlab
        • Garnier
        • Hada Labo
        • Herborist
        • Innisfree
        • Jellys
        • Kleveru
        • L'oreal
        • Lacoco
        • La Tulipe
        • Love Beauty and Planet
        • Makarizo
        • Make Over
        • Maybelline
        • Mine Perfumery
        • Miniso
        • Mutouch
        • Nacific
        • Nadfaskin
        • Nameera
        • Nivea
        • Noera by Reisha
        • Numa-Skin
        • Nutrishe
        • Omniskin
        • Organic Lombok
        • Palmolive
        • Physiogel
        • Piw Piw
        • Pixi
        • Pond's
        • Premiere Beaute
        • Raecca
        • RANS Beauty
        • Red-A
        • Reglow
        • Re.set the Skin
        • Rintik Skincare
        • Pyunkang Yul
        • Rojukiss
        • Saafar Beaute
        • Safi
        • Scarlett Whitening
        • Silky Girl
        • SKII
        • Skin Dewi
        • Skinfood
        • So Natural
        • Some by Mi
        • St. Ives
        • Surface+
        • Teratu Beauty
        • The Body Shop
        • The Ordinary
        • Total Care
        • Tresemme
        • Vaseline
        • Viva
        • Votre Peau
        • Vitalis
        • Wardah
        • Y.O.U
      • Make-Up
        • Blush On
        • Cushion
        • Eyebrow Pencil
        • Eyebrow Pomade
        • Eyeliner
        • Eyeshadow
        • Foundation
        • Lip Balm
        • Lip Cream
        • Lip Gloss
        • Lipstick
        • Mascara
        • Primer
        • Setting Spray
      • Personal Care
        • Face Care
          • Cleansing Balm
          • Cleansing Oil
          • Emulsion
          • Essence
          • Eye Serum
          • Face Mist
          • Face Oil
          • Face Scrub
          • Face Wash
          • Mask-Clay
          • Mask-Hydrating
          • Mask-Peel Off
          • Micellar Water
          • Moisturizer
          • Rose Water
          • Serum
          • Sheetmask
          • Sleeping Mask
          • Sunscreen
          • Spot Cream
          • Toner-Exfoliating
          • Toner-Hydrating
          • Tonic
        • Body Care
          • Armpit Care
          • Body Lotion
          • Body Mask
          • Body Scrub
          • Body Serum
          • Body Wash
          • Shower Gel
          • Shower Oil
          • Shower Scrub
          • Stretch Mark Oil
          • Sunblock
        • Foot Care
          • Foot Spray
        • Hair Care
          • Hair Creambath
          • Hair Fragrance
          • Hair Vitamin
          • Shampoo
        • Lip Care
          • Lip Serum
        • Mouth Care
          • Mouth Wash
        • Scent
          • Eau de Parfum
          • Eau de Royale
          • Eau de Toilette
          • Extrait de Parfum
        • Tool
          • Shower Puff
  • Service
    • Feedsthetics

Setelah ngabisin 3 botol AHA BHA PHA 30 Days Miracle Toner, aku penasaran sama krimnya. Ngga sih, waktu itu emang aku lagi butuh moisturizer yang untuk jerawat karena rata-rata moisturizer-ku itu untuk anti-aging hahaha. Maklum ya 3 tahun lagi nyentuh kepala 3 sementara aku belum siap aaakk, jadinya kejar tayang pengen make produk anti-aging padahal masih ada jerawat yang masih perlu diberesin hahaha. Kebetulan serum jerawatku tuh abis trus aku males beli lagi karena harus pindah toko (astaghfirullah mbak magernya) yaudah pake krim ini ajalah kali aja manteb kan ya biarpun cara kerja serum dan moisturizer itu berbeda hadeh. Not sponsored, krim ini aku beli di Daily Beauty Kudus bulan April lalu.

Guys kalian udah tahu belum kalo Some by Mi itu singkatan dari “Something” by “Miracle”? Jadi brand ini tuh ingin memberikan suatu keajaiban pada kulit melalui bahan-bahan alami yang diproses melalui teknologi yang dikembangan sendiri oleh mereka.

Kesan pertama megang AHA BHA PHA 30 Days Miracle Cream ini, aku bertanya-tanya apakah beneran akan datang suatu keajaiban di mukaku, maksudnya jerawatku jadi ilang bersih kinclong?



A. KEMASAN

AHA BHA PHA 30 Days Miracle Cream bisa kamu temukan dalam kemasan jar berukuran 60 gram. Untuk ukuran moisturizer yang bisa dipake pagi dan malam hari, menurut aku dia ini kecil bangeet apalagi aku sempet ngandelin dia buat ngempesin jerawat. Jarnya berwarna hijau tua transparan gitu khas kemasan produk yang diperuntukkan bagi kulit berjerawat. Tapi transparansinya ga begitu keliatan sih soalnya ketutup sama keterangan produknya. Kalo mau beli, inget-inget aja yang ada warna ijo putihnya, trus tutupnya item glossy wkwkw.

Dari kemasannya, dia ini ga basa-basi soalnya cuma nyebutin intinya aja: nama produk dan kandungannya. Kandungan yang ada pada AHA, BHA, PHA 30 Days Miracle Cream ini selain 3 pemain utamanya: AHA, BHA, PHA, juga ada Centella asiatica dan Tea tree. Nanti kita bahas di poin D yah.


B. TEKSTUR DAN AROMA

Tekstur

Teksturnya creamy, agak lengket di muka, mudah diratakan ke kulit tapi dia ga bisa cepet kering. Kalo pake ini malem-malem biasanya bikin muka basah mengkilap. Kalo pagi? Kalo pagi dia tetep ngasih efek glowing walau udah ditiban sama sunscreen yang teksturnya kental. Cream ini berwarna putih kehijauan.



Aroma

Kayak bau obat-obatan. Ga ganggu kok tapi baunya, malah ngasih kesan “tenang, bersamaku jerawatmu akan sembuh” hahahah.


C. KLAIM

Di kemasan kardusnya, AHA, BHA, PHA 30 Days Miracle Cream disebut memiliki 3 klaim, yaitu memperkuat skin barrier, memperbaiki kulit, dan menenangkan kulit. Memperbaiki kulit ini luas banget ya artinya, tapi ga jauh-jauh dari memperbaiki kulit yang rusak akibat munculnya jerawat (kayak pori-pori jadi makin besar yang kalo dibiarin malah jadi keliatan seperti kerutan) dan bekas jerawat.


D. KANDUNGAN PRODUK

Udah keliatan dari namanya kalau moisturizer ini mengandung AHA, BHA, dan PHA yang ampuh banget ngatasin jerawat. Apa hanya ketiga komponen itu aja? Oh engga, dia juga punya Centella asiatica dan Tea tree yang bikin krim ini bekerja dengan sangat baik di kulitku.

1. AHA (Alpha-Hydroxy Acid)

Berfungsi untuk pengelupasan kulit dan memberikan perawatan anti-aging. Pada kulit normal, AHA mampu untuk mengurangi kekusaman wajah akibat paparan sinar matahari. Akan tetapi pada kulit kering, penggunaan AHA bisa saja membuat kulit menjadi terlihat lebih bagus, namun setelah beberapa minggu akan menimbulkan efek iritasi pada kulit. Kulit yang kering pada dasarnya membutuhkan produk skincare yang berfungsi melembabkan, apabila tetap ingin memakai produk ekfoliasi, gunakan produk ekfoliasi yang moist seperti hyaluronic acid dan jojoba beads. Penggunaan eksfoliasi pada kulit kering harus lebih jarang dibanding jenis kulit lainnya, yaitu 1-2 kali seminggu.

2. BHA (Beta-Hydroxy Acid)

Berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki manfaat anti-aging yang sangat baik. Selain itu, BHA juga berfungsi untuk membersihkan pori-pori, mengontrol minyak, dan mengatasi komedo. Pada kulit berminyak, penggunaan BHA sangatlah bagus karena kandungan BHA tidaklah melembabkan tapi mengeringkan kulit kita. Biarpun begitu, penggunaan BHA pada kulit berminyak tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan iritasi atau malah bisa menimbulkan minyak yang lebih banyak.

3. PHA (Polyhydroxic Acid)

PHA memberikan efek seperti AHA tetapi dengan kemungkinan iritasi yang lebih sedikit. PHA juga membantu melestarikan kolagen kulit. PHA tidak meningkatkan potensi sensitivitas terhadap sinar matahari.

4. Centella asiatica

Centella asiatica, kalau di Indonesia namanya daun pegagan, memiliki manfaat untuk menyembuhkan luka (dengan cara meningkatkan produksi kolagen dan pengurangan peradangan), anti-aging, dan mengatasi selulit dan stretch-mark.

5. Tea tree

Tea Tree memiliki kemampuan untuk mengatasi jerawat, berfungsi sebagai antibakteri, antivirus, dan antiinflamasi.


E. CARA PENGGUNAAN

Gunakan sebagai moisturizer alias di step terakhir dari rangkaian skin care routine kamu. Bisa dipakai  pada pagi dan malam hari. Kalau dipake pagi, jangan lupa gunakan sunscreen setelahnya.


F. HARAPANKU AKAN PRODUK INI

Sebelum pakai krim ini aku cuma ngarep jerawatku berkurang aja dan ke depannya ga makin banyak jerawat yang timbul.


G. REVIEW

Aku pake AHA, BHA, PHA 30 Days Miracle Cream ini hampir setiap hari pagi dan malam setelah menggunakan serum atau oil serum. Ga rutin setiap hari tanpa skip, pasti ada skip-skip-nya dan kadang aku selang-seling dengan moisturizer yang lain. Oke aku jelasin progressnya yah.


BEFORE (11 Maret 2020)

Aku mau highlight bagian pipi kiri aku, karena di situ jerawat suka tiba-tiba muncul. Foto ini diambil pada 11 Maret 2020. Sebenernya kalo ngambil foto gini tuh pas lagi iseng aja, ga niat untuk dijadiin before after suatu produk. Di sini ada 3 jerawat yang lagi meradang, masih merah, tapi udah agak kering karena dikasih bedak. Trus masih ada jerawat kecil-kecil yang masih aktif di bagian rahang. Sisanya bekas jerawat yang masih merah-merah.


DURING (4 Juni 2020)

Nah ini pas jalan 2 bulan pemakaian. Jerawat yang tadi udah ilang tinggal bekasnya aja. Tapi muncul jerawat baru lagi yang nonjol itu tapi warnanya ga merah. Bekas jerawat masih item-item.


AFTER (26 November 2020)

Setelah 7 bulan pemakaian, hasilnya kayak begini. Foto aku ambil hari ini (26 November 2020) pas lagi bikin review ini wkwk jadi masih anget. Jerawat Alhamdulillah udah ga ada, tinggal bekasnya aja tipis-tipis. Fyi, hari ini aku cuma pakai day cream favorit aku yang ada retinolnya, ga pakai bedak atau makeup apapun. 

Hasil yang aku dapatkan setelah 7 bulan pemakaian itu juga karena pengaruh produk skincare lainnya seperti AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner, essence, serum, pake masker, dan melakukan eksfoliasi secara berkala.


H. HARGA

Btw aku udah ga nyimpen nota dari Daily Beauty Kudus tempat aku beli AHA, BHA, PHA 30 Days Miracle Cream. Tapi kamu bisa dapetin krim ini seharga Rp 150.000an di berbagai toko online dan offline.


I. SASARAN KONSUMEN

AHA, BHA, PHA 30 Days Miracle Cream ditujukan bagi konsumen yang memiliki kulit berjerawat.


J. KESIMPULAN

AHA, BHA, PHA 30 Days Miracle Cream bisa diandalkan untuk menangani urusan jerawat tapi ga bikin kulit kering.

Pros:

+ kemasan mungil, bisa dibawa ke mana-mana

+ krimnya bikin kulit mengkilap (ini preferensi sih, karena aku suka finish yang bikin kulit keliatan basah)

+ keliatan banget ada progressnya dari 2 bulan awal pemakaian sampe 7 bulan

Cons:

- Lengket di kulit

- Butuh waktu agak lama untuk benar-benar bisa meresap ke kulit

Recommended ga? Iyap. Repurchase? Mungkin iya kalo jerawatku separah kemarin atau bahkan lebih, tapi saat ini aku belum beli karena mau pake moisturizer lain yang untuk anti-aging mumpung jerawat lagi sepi wkwk. 

Ada yang udah ngerasain efeknya AHA, BHA, PHA 30 Days Miracle Cream juga?


Referensi

H, Laura. Centella Asiatica (Cica) Benefits For Skin. 31 Oktober 2019. <link>. Diakses pada 26 November 2020.

Kornhauser, Andrija, Sergio G Coelho, Vincent J Hearing. Applications of Hydroxy Acids: Classification, Mechanisms, and Photoactivity. 23 November 2010. Dove Press Journal: Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology. Page 136-137. <link>. Diakses pada 6 May 2020.

Some by Mi US. <link>. Diakses pada 26 November 2020.

Unknown. Kandungan Tea Tree Oil. In Eprints UMM. <link>. Diakses pada 8 May 2020.

Beberapa judul artikel yang mempertanyakan keberadaan blog di zaman yang sudah dikuasai oleh para Youtuber ini banyak yang menggunakan kata “relevan”. Yaudah aku pake juga deh wkwk. Sebelum memutuskan untuk menggunakan kata relevan lebih lanjut, aku mau cari tau arti kata tersebut menurut KBBI. Ya biar pakem aja gitu.

relevan/re·le·van/ /rélevan/ a kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung

Oke. Apakah blog masih berguna secara langsung? Maksudnya, apakah blog masih ada gunanya? Maksudnya lagi, apakah blog masih berguna di tahun ini, tahun depan, dan tahun-tahun berikutnya?

Masih.

Engga, ini aku ga lagi duduk depan bola kristal sambil bacain mantra kok, hahaha.


Satu dua bulan pertama bikin beauty blog ini, aku sering dapet pertanyaan seperti: “emang blog masih rame, ya? Emang masih ada yang baca blog, ya? Kenapa ga nge-Youtube aja, sih? Daripada cape-cape nulis ga ada yang baca mending nge-Youtube aja dapet duit”. Pertanyaan serupa juga sempat terlontar dari seorang audience pada sebuah Instagram live-nya @bloggerperempuan dalam memeringati Hari Blogger Nasional tanggal 27 Oktober lalu, “Apakah blog masih hot?”.

Jauh sebelum akhirnya aku membuat blog ini, aku udah googling tentang seberapa efektif kah blog itu sendiri di era yang udah serba audio visual. Sayangnya, jawaban yang aku cari ga sepenuhnya terjawab melalui artikel-artikel (berbahasa Indonesia) yang aku baca. Kebanyakan dari mereka hanya memaparkan dari segi keuntungan (uang) yang didapatkan dari blog. Yaa mungkin maksud dari “relevan” menurut khalayak adalah hubungannya dengan menghasilkan cuan dengan cepat. Kalo bisa lebih cepat dari dukun bertindak. Atau, kalo bisa baru bikin blog kosongan tiba-tiba udah dapet notif dari m-banking. Yha. Padahal, menurut aku pribadi, blog kan lebih dari sekadar uang. Bentar, kok jadi songong? Hehe gak yah. Ga berhenti sampai di situ, akhirnya aku buka Youtube buat nontonin beberapa video dari Youtuber luar negeri (Amerika) yang membahas seluk-beluk dan aktivitas mereka sebagai blogger. Dari sini aku bisa sedikit menarik gambaran kalau di luar sana tuh sebenernya blog masih hidup dan membara dibanding di sini yang suaranya riuh rendah. Lagian pertanyaan (atau perdebatan) tentang apakah ngeblog masih relevan atau engga itu kayanya bakal jadi never ending topic yang seharusnya ga perlu-perlu amat dipusingin. Simpelnya, kalo mau ngeblog ya ngeblog, kalo engga ya engga. Jadi harus start with why. Jawabannya tentu bakal subjektif.

Jadi kenapa kamu ngeblog, Yan? Karena menurutku blog ini masih relevan, masih dibutuhkan. Aku bahas pelan-pelan yaa.

 

Memilih Blog Sebagai Beauty Sharing Platform

“Kenapa blog?”

Simpelnya, karena aku suka nulis. Alasan aku bikin beauty blog ini murni untuk sharing review skincare dan membahas topik-topik yang berhubungan dengan beauty.

“Iya, kenapa blog? Kenapa ga di Instagram aja yang orang-orang lebih suka nongkrong di sana selama berjam-jam?”

Memilih blog sebagai media untuk berbagi informasi kecantikan karena di blog aku bisa menulis dan memaparkan sesuatu sedetail mungkin. Tentu tulisan bakal jadi panjang banget dan untungnya blog sangat welcome dengan ribuan karakter yang kita kasih karena itulah fungsi blog. Tapi ada kalanya blog “menolak” tulisan yang terlalu panjang dan terlalu banyak gambar pendukung sehingga artikel tidak muncul di beranda blog kita, namun link artikel masih tetap bisa dibuka dan tulisan tetap bisa terindeks oleh google. Contohnya tulisan aku mengenai rekomendasi online shop yang tadinya ga muncul di homepage dan akhirnya aku pecah artikel tersebut menjadi beberapa bagian supaya bisa nongol di halaman utama. Meskipun aku suka nulis panjang-panjang, aku masih sering ngerasa kalo tulisanku tuh kentang alias kurang “membedah” wkwk. Ya kalo mau ngebahas tuntas sampe akar-akarnya nanti bikin buku aja ya Mbak, hehehe.

Kalau di Instagram, karakter yang disediakan di kolom caption itu kan sangat terbatas. Misal mau nulis review skincare di sana ya cuma bisa maparin poin-poin yang mau kita sampaikan aja atau sesuatu yang perlu di-highlight dari produk tersebut. Lalu apakah aku ga pakai Instagram? Ya pake dong, wajib itu hahaha. Instagram aku gunakan sebagai media ekspansi dari blog, jadi produk yang sudah atau akan aku review di blog bakal nangkring di sana. Blog tetap berfungsi sebagai pusaran platform-nya (rumah), sementara Instagram adalah tempat nongkrong dan bersosialiasi.

“Apa ga double posting?”

Sekilas iya ya, double posting. Udah nulis panjang-panjang di blog, masih harus nulis ringkesannya di caption IG. Tapi sebenernya itu adalah salah satu teknik SEO (Search Engine Optimization) yang perlu dijalankan untuk memaksimalkan performa blog. Hehehe. Gapapa juga sih, kan kita jadi bisa belajar gimana caranya bikin feed IG yang cakep. Ya, ga?

“Trus kenapa ga nge-Youtube aja biar gausah nulis panjang-panjang?”

Tidak menutup kemungkinan kalau blog ini bakal ekspansi juga ke Youtube dan apa yang aku sampaikan melalui video adalah bahasan yang sudah aku post di blog. Again, ini bukan sesuatu yang sifatnya kerja dua kali selama niatnya sharing. Semakin banyak ulasan atau penyampaian dapat “digapai” oleh massa melalui berbagai platform, semakin bagus. Kalaupun aku bikin video tanpa nulis juga kayanya ga bakal bisa hahahahaha, soalnya aku butuh melewati proses penulisan dulu biar nanti ngomongnya ga ngelantur ke mana-mana. (padahal ini juga udah ngelantur ke mana-mana ya bahasannya wkwk) Nah subjektif kan jawabannya. Ada mereka yang lebih kuat dari sisi speak up, bisa ceplas-ceplos ngomong tanpa harus bikin catetan dulu. Kalau aku tipikal orang yang mau ngebaca alur pikiran sendiri aja masih blur, ya sebaiknya ditulis dulu biar runut mau ngomong apa. Kalau kamu gimana nih?

“Jadi sebenernya beauty blog itu relevan buat siapa?”

In my humble opinion, beauty blog masih sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak seperti blogger itu sendiri, pembaca blog, dan brand. Tidak hanya dibutuhkan, beauty blog juga bisa menguntungkan ketiga pihak tersebut. Oke kita bahas satu persatu ya.


1. Keuntungan beauty blog bagi penulisnya (beauty blogger)

Keuntungan yang aku bahas di sini sifatnya adalah intangible asset, jadi lebih ke investasi skill ke dalam diri blogger itu sendiri. Apa aja tuh?

a. Menjadikan beauty blog sebagai portfolio

Kalo kamu suka ngereview produk skincare, makeup, atau ngebahas topik kecantikan, kamu bisa jadiin tulisan yang kamu post di blog itu sebagai portfolio kamu kalo nanti mau jadi freelance writer atau masuk ke beauty industry bagian editorial. Ga hanya dua bidang itu aja, sebenernya masih banyak kesempatan lain juga yang bisa diraih dengan portfolio yang kamu suguhkan ini. Energy attracts energy, ya kan?

Oh yaa, kalo kamu ngerasa bisa nulis dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya ya manfaatkan aja, itung-itung mempertahankan dan memperlancar skill kamu satu ini biar ga sia-sia.


b. Membangun personal branding

Sekarang tuh kan eranya apa-apa personal branding, apa-apa personal branding. Padahal ga usah personal branding sebenernya ga bakal kenapa-kenapa juga kan ya? Antara iya dan nggak. Ga bakal kenapa-kenapa juga karena itu bukan sesuatu yang haram dan melanggar norma apapun. Tapi alangkah baiknya, sebaiknya iya. Balik lagi ke energy attracts energy, ketika kita membangun branding diri kita ini sebagai apa, orang bakal lebih mudah nemuin kita. Misal kita ngebranding diri kita sebagai beauty blogger, jadi mereka para brand yang lagi nyari beauty blogger bakal lebih mudah aja nyampe ke kita. Trus kita dapet apa? Ya dapet kerja sama~


c. Memperluas pasar usaha yang dimiliki

Ini nih poin utama setelah keutamaan-keutamaan yang lain hahaha. Kalo kita punya usaha online shop, jasa penulisan, jasa translate bahasa, jasa fotografi, atau jenis usaha lainnya, kita bisa promoin itu di blog. Pasang aja di bagian menu “shop” atau pajang di sidebar biar makin banyak orang yang tahu usaha kita.


d. Menambah skill baru

Tadinya kupikir ngeblog tuh yaudah cuma nulis aja mah gampang. Ternyata enggak wkwk. Blog ga hanya butuh tulisan tetapi juga foto yang menarik, penulisan blog perlu diimbangi keyword yang SEO-able, blog butuh disebarluaskan ke Instagram (dan berbagai sosial media lainnya yang berbasis gambar) yang mengharuskan kita belajar motret, ngedit foto, dan nyusun feed yang menarik. Selain itu untuk mempercantik tampilan blog kita juga perlu nyentuh-nyentuh coding dikit hahaha lama-lama jadi pengen belajar coding sampe tuntas biar bisa bikin website lagi trus dibisnisin. Jadi ke mana-mana kan skill-nya? Tentu masih ada banyak skill lain yang bisa digali berangkat dari dunia perbloggingan ini.


2. Keuntungan beauty blog bagi pembaca

“Semua akan kembali ke google”

Itu yang aku dapatkan dari live Instagramnya @bloggerperempuan. Apakah aku mengiyakan? Jelas. Bukan, bukan karena aku blogger jadi aku ngelus-ngelus ego sendiri dengan mengiyakan opini (yang lebih cenderung ke pernyataan) tersebut. Sebelum aktif ngeblog pun, akutu ga jarang lari ke google kalo mau nyari tahu sesuatu. Misal, nyari review produk skincare A. Abis nonton review di Youtube, pasti aku baca review dari tulisan para beauty blogger. Gatau kenapa kayak aku lebih “kenyang” aja kalo abis baca review berbentuk tulisan. Mungkin karena aku kurang suka ngabisin waktu buat nontonin opening video dan lebih suka buat skip skip ke poin yang aku butuhkan?

Setiap kata atau tulisan di artikel blog akan dengan cepat “ditangkap” oleh Google, sehingga lebih mudah ditemukan oleh pembaca melalui keyword yang mereka cari. Berbeda dengan Youtube, keyword yang bisa ditangkap oleh google adalah keyword yang ada pada judul dan caption singkatnya saja.


a. Dari segi waktu

Tidak selamanya audience mencari informasi tentang suatu produk melalui review di Youtube. Mungkin sebagian iya, sebagian lainnya masih menikmati review dalam bentuk tulisan. Dari segi kesempatan (waktu) yang dimiliki pembaca, Youtube dan blog memiliki kegunaan masing-masing. Orang-orang bakal nontonin review di Youtube kalo mereka lagi senggang, atau cuma dengerin suara orang ngomong sambil mereka tetap menjalankan aktivitas… ya biar ga sepi-sepi amat. Nah kalo blog, blog bisa jadi sangat bermanfaat buat mereka yang butuh informasi dalam waktu singkat. Misalnya, mereka udah di depan konter skinker nih bingung mau beli produk A atau produk B, yaudah mereka bisa googling bentar sebelum ambil keputusan. Mereka bisa search keyword yang dicari trus skip skip langsung ke poin yang dituju, ringkes kan? I mean, kan ga mungkin juga orang udah sampe toko mau beli barang trus nontonin video Youtube dulu “hay ghaisss” alias kelamaan. Atau ada yang begini sih? Oh aku salah ya? :3 Sebenernya ini berangkat dari pengalaman aku pribadi sih. Ga hanya pas mau beli skinker aja, tapi juga beli laptop, dan beli handphone. Beberapa kali aku bilang ke yang jualan, “bentar ya, Mbak” trus aku googling bentar deh wkwkwk. Selain itu orang-orang yang lagi antre dokter, nunggu makanan dateng, nemenin temen lembur, antara mau nyari review di Youtube atau blog, kemungkinan besar akan lari ke blog. Iya kalo nonton Youtube pas lagi antre di dokter nanti ga kedengeran pas dipanggil. :’)


b. Tulisan di blog bisa di-capture

Selain itu, review produk di blog juga bisa di-capture. Ini memudahkan pembaca kalo ada hal-hal penting yang mau mereka inget-inget sebagai pertimbangan sebelum membeli produk.


c. Pemetaan topik yang memudahkan pembaca

Jadi blog itu kan sebagai wadah dari tulisan-tulisan yang ada dan sebagai rumah virtual bagi si bloggernya. Di blog, tulisan bisa tersimpan dengan rapi, ada menu-menu yang ibarat kata adalah laci tempat penyimpanan tulisan kita. Misal kalo di blog ini mau cari review soal Toner, yaudah cari aja tuh di menu Personal Care -> Skincare -> Toner, jadi ada pemetaannya gitu yang bisa memudahkan para pembaca mencari apa yang dibutuhkan. Beda halnya dengan miniblog di Instagram, kalo mau nyari bahasan yang diperlukan ya harus scroll satu-satu sampe bawah.


3. Keuntungan beauty blog bagi beauty brand

I think, beauty industry ga akan pernah mati. Dari dulu sampai sekarang, perempuan masih menyukai dan membutuhkan produk perawatan kulit dan makeup. Kaum laki-laki pun saat ini sudah banyak yang sadar akan kebutuhan merawat diri. Untuk ke depannya gimana? Ya selama manusia masih ada, manusia akan tetap memiliki kebutuhan untuk skinkeran, untuk dandan, dan selama itu pula beauty industry kemungkinan malah bakal lebih kenceng lagi kiprahnya.

“Lalu hubungannya beauty blog sama beauty industry, apa nih?”

Oh sangat berhubungan sekali. Baik dari pihak blogger, pembaca, dan brand akan saling berkaitan. Beauty blogger yang hobi skinkeran dan dandan bakal make produk dari suatu brand kemudian mengulasnya dalam bentuk tulisan. Pembaca yang mencari informasi tentang produk tersebut juga terpuaskan oleh tulisan yang memberi mereka insight. Sementara brand, secara tidak langsung diuntungkan melalui jejak nama produk mereka yang terindeks oleh google. Dengan blogger mencantumkan link website suatu brand, itu akan bisa membantu meningkatkan traffic website brand tersebut dan membantu penjualan mereka. Itung-itung sedekah dan berbuat baik pada sesama, hihi. Semakin banyak orang mengulas produk suatu brand, semakin lekat dan dekat lah brand tersebut di kepala kita sebagai konsumen. Misal lagi jalan ke Guardian, trus ngeliat produk A. Pasti kan kita mikirnya, “oh ini kan brand yang kemarin direview sama si Mbak ini, Mbak Itu, dan Mbak Ono” dan kita cenderung akan lebih membeli produk yang sudah banyak di-review daripada yang belum di-review (karena menurut kita produk tersebut masih asing).

 Jadi intinya, apakah beauty blog masih relevan di tahun 2021?

Masih dong. Blog akan tetap berperan sebagai salah satu media berbagi informasi. Beauty blog mengambil peranan sebagai bagian dari ekosistem beauty industry. Ga hanya beauty blog aja sebenernya yang masih bisa relevan, techno blog, food blog, dan fashion blog masih tetap diperlukan oleh masyarakat. Simpelnya (ini poin agak random yang muncul di kepala sih), selama media berita online masih ada, website apapun masih ada, google dan mesin pencarian lainnya masih berdiri, dan internet masih ada di dunia ini, selama itu pula blog masih bisa bernafas.

Kalo menurut kamu, mending lanjut ngeblog atau rakit PC ngga?

baca dalam bahasa Indonesia

I started to live my break-out phase circa 2013 that required me to consume skincare products from a dermatologist. Hence, I was afraid to try any drugstore product even only a face mask that has no extreme effect on the skin. Did I enjoy my life without using any face mask at that time? Umm, no, but I had to. So I was really attached to the basic skincare given by the dermatologist such as acne face wash, acne day cream, and acne night cream. I did not even know what ingredients are in the products so I could not try another product from any drugstore. I was too afraid of the ingredients from the dermatologist reacted with them from the drugstore. Something worse might happen. A year later I started using a face mask that I bought from the dermatologist. It was a green tea that is meant for acne healing. I felt okay at that time but I found it difficult to be repurchased since I was living at my college in another city instead of in my hometown (yep, the clinic is in my hometown). Could not I get it online? No, I think the clinic could not serve online purchasing yet.


So here is the story begins. I was trying to look for any drugstore mask that might suitable for my skin concern: acne. I accidentally found Bali Alus seller on Twitter and Instagram so I decided to buy it. Coffee Face and Body Mask is the first product I bought during clinical treatment. I was excited when the package was in my hand. Long story shorted, I use it almost every day because it obviously left a great result on my face.

If you have not known what Bali Alus is, Bali Alus is a personal care brand that is based in Bali, Indonesia. Tho it carries traditional ingredients, Bali Alus has sent its products overseas. Their products encompass all personal care needs from head to toe. Face and body masks are available in many variants such as chocolate, green tea, black tea, and so on. You may pick one based on what your skin needs.

Here is the review.


A. PACKAGING

Bali Alus Traditional Spa Coffee Face and Body Mask is distributed in plastic packaging as in the pic below. For coffee variants, it is labeled in dark brown. On the front side of the pack, it contains the brand (Bali Alus), the product name, the variant, the POM number, and its size: 100gr.

Meanwhile, on the back, we can find the ingredients, the claims, and the way it uses.

Even though the packaging is very handy, it would be better if it is featured with an unlocked zipper to make us easier and make it safer, I mean in order to keep the mask is in packaging, in terms of storage.


B.  TEXTURE AND SCENT

Texture

It really looks like the coffee ground but it feels a little rough. The roughs can be used as a scrub while the mask is rinsed.

Scent

It smells like chocolate rather than coffee.


C. CLAIMS

Bali Alus Traditional Spa Coffee Face and Body Mask helps to neutralize dry skin and keep skin moist.

 

 D. INGREDIENTS & BENEFITS

Ingredients

Coffee Arabica seed extract, Coco Nucifera Oil, Kaolin, Olea Europaea Oil.

 

Benefit

Since the main ingredient of this mask is coffee, so I will discuss the benefit of coffee for skin health in deeper. Coffee contains antioxidants, caffeine, and collagen.

Antioxidants

Coffee, especially Arabica coffee, contains strong antioxidants that have the ability to repair fine lines, wrinkles, and hyperpigmentation. Antioxidants are also needed to prevent free radicals so our skin may look younger. Free radicals can be generated from cigarette smoke and radiation that caused premature skin-aging.

Caffeine

Coffee also consists of caffeine to protect our skin from UV radiation and to delay the skin-aging process.

Collagen

Such a piece of good news for us who want to look younger and younger every day, coffee can also increase collagen production and blood circulation in our skin.


E. HOW TO USE

h    Here, you may follow the steps below.

1. Take the mask as much as you need

2. Mix it with a little water

3. Apply the mask entirely to your face and/or your body

4. Leave the mask for 15-30 minutes

5. Rinse it with cool or warm water

6. Use the mask twice a week for the best result.


F. MY EXPECTATION FOR THIS PRODUCT

I did not have any expectations for this coffee mask, to be honest. I only hoped that this mask did not give any negative result on my break-out face.


G. THE REVIEW

So I have been using Bali Alus Traditional Spa Coffee Face and Body Mask for almost 5 years. Wow. I also used this mask before applying for my graduation make-up in January 2017. How this coffee mask works? Here is the review.

B E F O R E

I usually use this coffee mask when I forgot or skipped my night skincare routine, so I have to do the extra treatment the next morning such as applying a washed off mask. Or, when there are pimples appear on my skin. Below is my bare face look with pimples are on the left cheek and whiteheads are on the chin.

Before applying the mask, I clean my face with a face wash. Then, I put a toner by wiping it gently over my face.


D U R I N G

I mix the ground with enough water as you could see in the pic below. Then, I daub the coffee mask over my face. Fyi, there I sit down beside a fan so the mask is easy to dry hahaha. The dry mask is colored in brown-pastel or it looks like blending to my skin color. Normally (without settling down near a fan), I need to wait for 15-30 minutes until the mask dries and is ready to be washed off.

I feel so much refreshed when the mask is started to apply to my skin. I think my brain enjoys it, too. Lol. Once it is going to dry, it is strongly gripping my skin. I love the sensation, anyway. Probably that is the way it works taking any dirt on my face.

The gripping sensation reminds me of Aztec Secret Indian Healing Clay Mask. No no, actually Aztec gives multiplies stronger gripping effect than this one.


A F T E R

I rinse the mask off after 10 minutes of usage. It dries faster than it should be because, as I said before, I was sitting down near the fan hahaha. So here is a look after using Bali Alus Traditional Spa Coffee Face and Body Mask. My face looks brighter, the acne on the left cheek is going to be drier, and the whiteheads on the chin has gone.

Well, I have to tell you this interesting one: when I squeeze my nose, the long whiteheads are pushed out on the skin surface. It, again, reminds me of Aztec Secret Indian Healing Clay Mask that gives a similar effect.

After that, I usually wipe my face with hydrating toner to make sure that my face is clean before applying the next skincare products such as essence, serum, and so on.



A S  A  B O D Y   M A S K   U S E S 

This coffee mask can be also applied to your body. I love to use it as a body scrub when I am too lazy to apply the real body scrub to peel my skin out. Lol.

How to use it as a body treatment?

Well, it is very simple. You just need to pour enough water into the coffee ground. Then, mix it until it is shaped like cookie dough. Apply the mask all over your body. Let it half dry. Rub the scrub gently to your skin. Rinse it off. You will feel your skin softer automatically.

One thing to be highlighted after scrubbing with Bali Alus Traditional Spa Coffee Face and Body Mask is, you cannot leave your bathroom right after rinsing it off with water. What I do next after it is, I washed my skin with a body wash using a shower puff to clean the residue that is remained on my skin. If you do the same thing as I do, you will see that your puff is fulfilled with that brown-residues.

After bathing, the coffee's smell would be stuck on my body for a day. That is a good point. Furthermore, my skin gets smoother so I can easily rub body lotion on my dry skin.


H. PRICE

You could get Bali Alus Traditional Spa Coffee Face and Body Mask for only Rp 25.000. Where to buy? You can find it over the online marketplaces such as Shopee, Tokopedia, and so on. If you are living in Kudus, you could find it in Rania store. *not sponsored


I.  TARGETTED CONSUMERS

Bali Alus Traditional Spa Coffee Face and Body Mask is mainly served for you who is pursuing youthfulness. Moreover, if you need something to brighten and to smoothen skin texture, also help your acne problem, you have to try this one.


J.   CONCLUSION

Does the real result really walk its claim? According to my experience, yes, it does. It helps to neutralize my dry skin (especially if it is used as a body treatment) and keep my skin moist.

There are pros and cons to this product.

Pros:

+ Handy packaging

+ Give brightening instant effect

+ Smoothen my skin

+ Help my skin easier to absorb next skincare products

+ My skin looks fresher after using this mask

+ The price is affordable

Cons:

-   The packaging is not equipped with an unlocked zipped to keep the mask is in the pack

-   It takes time to make the mask ready to use since it is formed in powder so we need to mix it with water first.

Bali Alus Traditional Spa Coffee Face and Body Mask is now easier to find over the online and offline stores at affordable prices. I do recommend this to you who seek for brightening instant effect. 

Facing the first contra that I have mentioned above, I do not assume it as something really bad. It can be solved by wrapping a rubber to the packaging then save it safely. Well, I used Bali Alus Traditional Spa Coffee Face and Body Mask since 2015 when I was in college until now. Do I recommend this mask? Sure. I already repurchased it several times.


Have you tried this coffee mask?


Source:

Adrian, dr. Kevin. March 20, 2018. "Masker Kopi untuk Kulit Awet Muda". Link. Accessed on November 03, 2020.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Bantu Isi Market Survey, Yuk! (Gratis 9 Editable Canva Templates for Beauty Content)

Bantu Isi Market Survey, Yuk! (Gratis 9 Editable Canva Templates for Beauty Content)

Hi, guys! Bantu aku untuk isi market survey, yuk. Aku butuh pendapat kamu tentang kebutuhan jasa kelola instagram untuk bisnis. Ada "9 Editable Canva Templates for Beauty Content" yang bisa kamu dapetin secara gratis setelah mengisi survey. Isi form survey dengan klik gambar di atas. Terima kasih, love!

ABOUT ME

Kudus, Indonesia based beauty blogger.
Hi! Dian is here. I used to be an acne fighter who is now really obsessed with youthfulness. My beauty review is a kind of love letter to you guys. Feel free to reach me thru email radianikulsum@gmail.com :)

BLOG ARCHIVE

  • ►  2023 (15)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (32)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2021 (53)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (6)
  • ▼  2020 (50)
    • ►  Desember (4)
    • ▼  November (6)
      • Review Some by Mi - AHA BHA PHA 30 Days Miracle Cr...
      • Apakah Beauty Blog Masih Relevan di Tahun 2021?
      • [ENG] Proudly Shout out to Indonesia Local Product...
      • Bali Alus Traditional Spa Coffee Face and Body Mas...
      • [ENG] October Empties! Anti Dandruff & Anti Hair F...
      • October Empties! Sampo Anti-Ketombe & Anti-Rontok ...
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (3)

POPULAR THIS WEEK

  • Haluskan Rambut Kering dan Kasar dalam Sekali Pemakaian Makarizo Hair Energy Fibertherapy Hair & Scalp Creambath – Royal Jelly Extract
  • Review Wardah Crystal Secret
  • Review Serum Retinol dan Niacinamide dari eBright Skin!
  • Ini Dia Serum Pencerah Wajah Terbaik, Rahasia Cantik Wendy Red Velvet! [Review]
  • Daki Rontok pakai Herborist – Lulur Traditional Bali Varian Beras
  • No More Bau Kaki with Bali Alus – Fresh Foot Spray
  • Produk Korean Eye Makeup Tahan Lama Ga Pakai Mahal! Sudah Coba barenbliss Like A Pro! Shockproof Durabrow Pomade & Roll to Volume Mascara? [Review]
  • ElsheSkin 5 in 1 Eyessential Night Serum, Eye Serum yang Bantu Pudarkan Cekungan Bawah Mataku [Review Pemakaian Selama 2 Minggu]
  • 2 Minggu Cobain 3 Produk Wardah Perfect Bright Series yang Bantu Nipisin Bekas Jerawatku [Review]
  • Body Sunscreen dengan Karakter BT21, Aromanya Enak! [Azarine Bodyguard Moisturizer Sunscreen Serum SPF 50 PA++++ Review]

FRIENDS

MEMBER OF

beautynesiar
Hijabers Beauty Blogger & Vlogger
Blogger Perempuan
Jakarta Beauty Blogger

SOCO VOUCHER CODE: SBN03E209

SOCO VOUCHER CODE: SBN03E209

BLOG STATS

radianikulsum

Copyright © Indonesian Blogger | A Beauty Journal by Radiani. Designed by OddThemes