A Beauty Journal by Radiani
  • About
    • About Me
    • Disclaimer
    • Terms of Service
    • Privacy Policy
    • Download Portfolio & Collaboration TnC
  • The Journal
    • Beauty
      • Brand
        • Abib
        • Adara
        • Airnderm
        • Avoskin
        • Azalea
        • Azarine
        • Azloe
        • Bali Alus
        • barenbliss
        • Base
        • Bless
        • Brunbrun
        • Buttonscarves
        • Byunest
        • Capella
        • Catrice
        • City Color
        • Colorrose
        • Cosrx
        • Dear Me Beauty
        • eBright Skin
        • Eileen Grace
        • Ellips
        • ElsheSkin
        • Emina
        • Focallure
        • Freeman
        • Fruitlab
        • Garnier
        • Hada Labo
        • Herborist
        • Innisfree
        • Jellys
        • Kleveru
        • L'oreal
        • Lacoco
        • La Tulipe
        • Lovana
        • Love Beauty and Planet
        • LT Pro
        • Madame Gie
        • Makarizo
        • Make Over
        • Maybelline
        • Mine Perfumery
        • Miniso
        • Mother of Pearl
        • Mutouch
        • Nacific
        • Nadfaskin
        • Nameera
        • Naturals by Watson
        • Nivea
        • Noera by Reisha
        • Numa-Skin
        • Nutrishe
        • Oh My Glam
        • Omniskin
        • Onix Fragrance
        • Organic Lombok
        • Palmolive
        • Physiogel
        • Pinkberry
        • Piw Piw
        • Pixi
        • Pixy
        • Pond's
        • Premiere Beaute
        • Pyunkang Yul
        • Raecca
        • RANS Beauty
        • Red-A
        • Reglow
        • Re.set the Skin
        • Rintik Skincare
        • Rojukiss
        • Saafar Beaute
        • Safi
        • Scarlett Whitening
        • Silky Girl
        • SKII
        • Skin Dewi
        • Skinfood
        • So Natural
        • Some by Mi
        • Somethinc
        • St. Ives
        • Sugarpot
        • Surface+
        • Syuga
        • Teratu Beauty
        • The Body Shop
        • The Ordinary
        • Three
        • Total Care
        • Tresemme
        • Vaseline
        • Viva
        • Votre Peau
        • Vitalis
        • Wardah
        • Wild Habit
        • Y.O.U
      • Make-Up
        • Blush On
        • Cushion
        • Eyebrow Pencil
        • Eyebrow Pomade
        • Eyeliner
        • Eyeshadow
        • Foundation
        • Lip Balm
        • Lip Cream
        • Lip Gloss
        • Lipstick
        • Mascara
        • Primer
        • Setting Spray
      • Personal Care
        • Face Care
          • Cleansing Balm
          • Cleansing Oil
          • Emulsion
          • Essence
          • Eye Serum
          • Face Mist
          • Face Oil
          • Face Scrub
          • Face Wash
          • Mask-Clay
          • Mask-Hydrating
          • Mask-Peel Off
          • Micellar Water
          • Moisturizer
          • Rose Water
          • Serum
          • Sheetmask
          • Sleeping Mask
          • Sunscreen
          • Spot Cream
          • Toner-Exfoliating
          • Toner-Hydrating
          • Tonic
        • Body Care
          • Armpit Care
          • Body Lotion
          • Body Mask
          • Body Scrub
          • Body Serum
          • Body Wash
          • Deodorant
          • Shower Gel
          • Shower Oil
          • Shower Scrub
          • Stretch Mark Oil
          • Stretch Mark Cream
          • Sunblock
          • Waxing
        • Foot Care
          • Foot Spray
        • Hair Care
          • Hair Creambath
          • Hair Fragrance
          • Hair Vitamin
          • Shampoo
        • Lip Care
          • Lip Serum
        • Mouth Care
          • Mouth Wash
        • Scent
          • Eau de Parfum
          • Eau de Royale
          • Eau de Toilette
          • Extrait de Parfum
      • Tool
        • Shower Puff
    • Business
      • Tents
    • Fashion
    • Travel
      • Hotel
  • socioplate.co

beautalk

Review on the Blog

Fany Efrita Alunjiva Setara Berdaya
Fany Efrita, dalam talkshow “Stories of Entrepreneurship and Generational Empathy” @america | sumber: instagram @fanyefrita

“Untuk break the stigma itself, lo harus jadi role modelnya.”

Kalimat tegas itu meluncur dari bibir Fany Efrita dalam sebuah studio at america di Jakarta. Tangan kanannya menggenggam mikrofon dengan mantap. Tubuhnya condong ke depan, menolak gambaran sebagai sosok yang rapuh.

Fany Efrita @america | sumber: youtube atamerica 

Fany hidup dengan kondisi makrodistrofi lipomatosa, sebuah bentuk disabilitas fisik yang menjadikan kakinya lebih besar dari ukuran umum. Namun sorot matanya pagi itu jauh lebih keras daripada kondisi tubuh yang mungkin ingin dunia jadikan sebagai definisi dirinya. Fany menolak tunduk pada stigma. Ia memilih menulis sendiri babak pemberdayaan dalam hidupnya.


Aku dan Keraguan Menjadi Diri Sendiri

“Aku hanya ingin tidak terlihat.”

Selama 31 tahun hidupku, aku menjalani hidup dengan usaha untuk selalu tidak mau terlihat. Setiap ketidaksempurnaan pada tubuh terasa seperti panggilan agar orang lain menatap, mengomentari, menghakimi, merendahkan, lalu memaksaku mengubur impianku. Aku terbiasa menyembunyikan bagian diriku yang tidak sesuai standar cantik, selama tampil di dunia maya ini aku hanya menunjukkan sisi wajahku yang paling tak ada cela di kamera.

Meskipun tampak wajar dan jutaan pembuat konten melakukannya, bagiku ketidaksempurnaan ini sering membuatku mematikan layar kamera berkali-kali setelah merekam diriku berbicara di hadapan lensa. Kamera ponsel seringkali menjadi musuh yang tidak terlihat. Aku mengurungkan niat untuk melanjutkannya, sebab yang aku temui adalah sosok dengan wajah yang bukan lagi asimetris biasa tetapi juga seluruh jejak masa lalu yang mengingatkan bahwa aku tidak pantas terlihat.

Namun pagi ini tatapanku nanar, mataku sembab melihat perjuangan Fany Efrita, seorang perempuan yang justru memilih berjalan ke panggung dunia dengan kondisi fisiknya yang berbeda. Dalam dirinya, aku menemukan pertanyaan yang menghangatkan hati: jika Fany tidak menyerah pada tatapan orang lain, mengapa aku masih bersembunyi dari dunia?

Mendengar cerita Fany, aku tidak bisa tidak merasa terhubung dengan perjuangannya. Ada sesuatu yang familiar dalam caranya menghadapi tantangan dan menolak untuk menyerah. Ceritanya membangkitkan kenangan akan perjuangan pribadiku sendiri dalam menghadapi standar sosial yang menghakimi.


Perempuan dengan Langkah yang Mengubah Arah

Fany Efrita | sumber: instagram @fanyefrita

Fany pernah mengalami fase gelap penerimaan diri. Ia tidak hanya menghadapi keterbatasan fisik, tetapi juga batas yang sengaja dipasang masyarakat. Ia pernah dipecat dari sebuah bank hanya karena seragam kerja tidak sesuai kondisi tubuhnya.

“Hanya gara-gara seragam kantor terus aku dipecat,” ucapnya mengenang salah satu luka terdalam.

Namun ia memilih bangkit. Fany merantau ke Jakarta lalu bergabung dengan Thisable Enterprise untuk mengikuti program inkubasi bisnis selama enam bulan. Dari titik inilah ia menemukan misi hidup yang jauh lebih besar daripada kesedihan yang pernah membelenggu.


Ketika Konten Menjadi Akses dan Martabat

Dalam sebuah kesempatan ia menyampaikan, “Kita ingin diberi kesempatan, bukan belas kasihan.” Narasi pun bergeser. Mereka bukan disabilitas yang mencoba membuat konten. Mereka adalah konten kreator yang kebetulan memiliki disabilitas.

Pengalaman yang pernah hampir mematikan semangatnya, kini justru berubah menjadi sumber kekuatan yang ia bagi kepada banyak orang. Bersama rekan-rekan disabilitas lainnya, Fany terlibat dalam komunitas seperti Alunjiva, sebuah ruang untuk meningkatkan kemampuan penyandang disabilitas perempuan di Indonesia. Kegiatan dan layanan Alunjiva meliputi edukasi, pemberdayaan, peduli kesehatan mental, dan support system.

Salah satu program Alunjiva adalah pemberdayaan yang menciptakan kesempatan tanpa batas bagi teman disabilitas. Dengan itu, ia bersama tim Alunjiva mengadakan pelatihan digital skill online, pelatihan wirausaha, pameran wirausaha, pelatihan barista, pemberian alat bantu mobilitas, hingga pelatihan soft skill.

Pelatihan Digital Skill Online | sumber: alunjiva.id

Tidak berhenti di sana, ia juga aktif di Setara Berdaya, sebuah wadah pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas, perempuan dan pemuda yang mengedepankan inklusifitas dan keberlanjutan di Indonesia. Setara Berdaya tidak hanya berorientasi pada dampak yang dibutuhkan pada satu masa tertentu saja tetapi juga memberdayakan sumber daya manusia yang berkelanjutan.

Era digital memperlihatkan peluang baru: ruang kerja kreatif yang tidak ditentukan oleh kondisi fisik. Fany melihat bahwa kemampuan menjadi konten kreator bukan sekadar aktivitas hiburan, tetapi jalan menuju kemandirian ekonomi penyandang disabilitas. Ia mulai membangun kurikulum pelatihan yang dapat diakses secara gratis melalui komunitas Alunjiva dan Setara Berdaya, yang mencakup:

  1. Dasar desain konten UMKM
  2. Strategi dan analisis konten
  3. Pemanfaatan tren digital
  4. Produksi konten interaktif
  5. Penulisan dan storytelling digital

Materi dalam kelas webinar yang dapat diakses secara gratis di website setaraberdaya.com

Dalam setiap langkahnya, Fany menjadi penghubung antara mereka yang sering tidak diberi ruang dengan peluang untuk berdiri tegak dan terlihat. Dari suaranya yang tegas, terpancar pesan yang konsisten: keberdayaan milik semua orang, termasuk mereka yang pernah dianggap tidak mampu.


Pendidikan sebagai Landasan Gerakan

Fany menyelesaikan studi Ekonomi Manajerial di Universitas Tanjungpura dan memperkuat kepemimpinan komunitas melalui berbagai pelatihan ekonomi kreatif serta manajemen nonprofit. Jejak akademik ini memperkokoh gerakannya. Inklusivitas tidak hanya lahir dari empati, tetapi strategi sosial yang terukur dan berkelanjutan.


Tahun 2024: Gerakan yang Diakui

Tahun 2024, kiprah Fany memperoleh pengakuan nasional dengan menerima SATU Indonesia Awards 2024 bidang Pendidikan, mewakili Provinsi Banten. Penghargaan ini tidak hanya menandai kontribusi Fany dalam pengembangan keahlian konten kreator disabilitas, tetapi juga menegaskan pentingnya inklusi dan kesetaraan dalam pendidikan. Dengan ribuan nominator dari seluruh Indonesia, penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras Fany telah diakui secara nasional.

Gerakannya tidak lagi berdiri di pinggir wacana sosial. Ia kini berada di pusat transformasi akses ekonomi bagi kelompok disabilitas.


Ia Tidak Hanya Mengubah Hidupnya, Tetapi Hidup Begitu Banyak Orang

Dampak itu terlihat nyata melalui pintu-pintu kesempatan baru yang terbuka bagi peserta pelatihannya. Kolaborasi dengan perusahaan teknologi mulai menghadirkan rekrutmen inklusif bagi pekerja digital penyandang disabilitas. Kesempatan ini lahir karena para peserta memiliki kompetensi riil yang dibangun melalui program Fany. Mereka tidak lagi menjadi objek advokasi. Mereka telah siap mengambil ruang sebagai talenta profesional.

Setara Berdaya bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk memberi ruang berkarya teman-teman disabilitas | sumber: instagram @setaraentertainment

Transformasi itu mungkin belum langsung melahirkan ribuan konten kreator mapan. Namun ia telah menyalakan keberanian-keberanian pertama: kamera yang mulai dinyalakan, ide yang berani diunggah, dan langkah kecil yang mengubah masa depan.


Ia Juga Mengubah Hidupku

Dari keberanian Fany, aku belajar mengubah narasi. Jika selama ini aku menyembunyikan diri karena takut dinilai, kini aku ingin tampil karena aku berhak menyebarkan dampak. Tubuh dan wajah tidak harus sempurna untuk berharga. Penerimaan diri bukan akhir. Ia adalah awal sebuah perjalanan untuk berdaya.


Dunia yang Tidak Lagi Menuntut Kesempurnaan

Fany memimpikan Indonesia yang memberi akses adil bagi semua jiwa. Ia ingin membangun studio inklusi digital, tempat talenta disabilitas mengasah kemampuan hingga menjadi pelaku ekonomi kreatif yang kompetitif. Harapan yang sederhana, tetapi sangat manusiawi: tidak ada lagi yang merasa tidak pantas hanya karena berbeda.


Langkah Besar yang Terus Menggema

Panggung tempat Fany berbicara hari itu hanya satu dari banyak panggung yang menunggu keberaniannya. Ia akan terus berjalan dengan langkah kakinya yang kuat, menyampaikan pesan yang sama kepada lebih banyak orang: Setiap jiwa berhak menjadi role model untuk menciptakan masa depan yang bermakna.


Referensi:
Instagram
- Alunjiva. Profil Instagram. Diakses 27 Oktober 2025 dari https://www.instagram.com/alunjiva.id
- Fanny Evrita. Profil Instagram. Diakses 27 Oktober 2025 dari https://www.instagram.com/fanyefrita
- Setara Berdaya. Profil Instagram. Diakses 27 Oktober 2025 dari https://www.instagram.com/setaraberdaya
- Setara Entertainment. Profil Instagram. Diakses 27 Oktober 2025 dari https://www.instagram.com/setaraentertainment

LinkedIn
- Fanny Evrita. Profil LinkedIn. Diakses 27 Oktober 2025 dari https://www.linkedin.com/in/fanny-evrita

Website & Artikel

- Alunjiva – Situs resmi. Diakses 29 Oktober 2025 dari https://alunjiva.id
- Indonesia.go.id – “Inklusivitas Bukan Sekadar Janji: Merangkai Ruang Digital yang Bisa Diakses Semua”. Diakses 29 Oktober 2025 dari https://indonesia.go.id/kategori/editorial/10168/inklusivitas-bukan-sekadar-janji-merangkai-ruang-digital-yang-bisa-diakses-semua?lang=1
- Setara Berdaya – Situs resmi. Diakses 29 Oktober 2025 dari https://www.setaraberdaya.com

YouTube

- @america – Stories of Entrepreneurship and Generational Empathy (Video siaran langsung). Diakses 29 Oktober 2025 dari https://www.youtube.com/live/l5a77s1LcEg








Bara Api Suci, Nyalakan Mimpi di Hati Anak Pemulung di Pinggir Kota Jambi: Kisah Suci Utami Armand Membuka Jalan Pendidikan
Bara Api Suci, Nyalakan Mimpi di Hati Anak Pemulung di Pinggir Kota Jambi: Kisah Suci Utami Armand Membuka Jalan Pendidikan

Di Sebuah Sudut Kota Jambi…

Pagi baru saja merekah di Jambi. Di bawah hangatnya matahari, seorang ayah berpamitan pada anak-anaknya. Di pundaknya tergantung keranjang penuh barang bekas, dan di matanya tersimpan harapan kecil: semoga suatu hari nanti, anak-anaknya bisa hidup lebih baik dari dirinya.

Adegan itu bukan cuplikan film, melainkan potret nyata keluarga Pak Syahruddin, seorang pengumpul barang bekas di kawasan Bagan Pete, Jambi. Rumahnya berdinding papan, dengan atap seng yang sering bocor setiap kali hujan turun. Saat petir menyambar dan air menggenang di lantai, mereka biasanya berpelukan di pojok ruangan, menunggu malam reda.

Kisah sederhana keluarga ini menjadi salah satu titik balik bagi Suci Utami Armand, seorang perempuan muda yang percaya bahwa mimpi bisa tumbuh di mana saja, bahkan di rumah kecil yang kerap kebanjiran setiap musim hujan datang. Bagi Suci, tak ada tempat yang terlalu sempit untuk menanam harapan, selama ada hati yang mau peduli.

Suci Utami Armand, Founder Bara Api


Lahir dari Sebuah Keyakinan: Pendidikan Adalah Warisan Terbaik

Dalam sebuah tulisannya berjudul “Pendidikan Awal dari Mimpi” (2014) di blog pribadinya suciutamiarmand.blogspot.com, Suci menulis,

Warisan yang paling berharga adalah pendidikan. Ilmu akan terus berkembang dan berguna ke mana pun engkau melangkahkan kaki.

Kalimat yang ia kutip dari sang ayah itu menjadi pondasi langkah hidupnya. Ia melihat pendidikan bukan sekadar pelajaran di sekolah, melainkan jalan menuju kemandirian dan harapan.

Sebagai anak muda yang tumbuh di Jambi, Suci sering melihat anak-anak mengamen di lampu merah, menjajakan koran, atau memungut barang bekas. Mereka bukan tak punya mimpi, mereka hanya tak tahu ke mana harus menaruhnya.

Dari keresahan kecil itu, Suci merasa terpanggil untuk bertindak. Ia ingin agar anak-anak itu tahu bahwa mereka juga berhak bermimpi. Dari sanalah lahir Bara Api, singkatan dari Bersama Rangkul Anak Bermimpi, sebuah komunitas pendidikan yang ia dirikan bersama teman-teman kampusnya. Tujuannya sederhana yaitu menciptakan ruang bagi anak-anak jalanan dan anak-anak marginal untuk belajar, bermain, dan percaya bahwa masa depan mereka tetap punya cahaya.

Bara Api: Merangkul Anak Jalanan untuk Bermimpi

Bara Api berdiri pada 10 November 2013. Tak ada sponsor besar, tak ada fasilitas mewah, hanya semangat sukarela dan tekad yang hangat. Kegiatan pertama mereka dimulai di kawasan Tanggo Rajo (Ancol Jambi), tempat anak-anak pedagang kaki lima biasa berkumpul. Di pinggir jalan itu, tawa anak-anak kembali terdengar. Bukan karena mainan baru, tapi karena ada orang-orang yang datang membawa perhatian tulus.

Dari sanalah perjalanan Bara Api membawa Suci dan kawan-kawannya ke rumah Pak Syahruddin di Bagan Pete. Dua anaknya, Wawan (10) dan Krisna (6), akhirnya bisa bersekolah berkat usaha kecil dari para relawan.

Wawan dan Krisna Akhirnya Bisa Sekolah

Suci menulis dengan haru bagaimana temannya, Novi, berkeliling kampus selama tiga hari untuk mengumpulkan donasi. “Thanks Vi, berkat bantuan kamu, kedua adik kita ini bisa bersekolah :’),” tulisnya dalam blog.

Tak berhenti sampai di situ, tim Bara Api juga membantu mengurus dokumen kelahiran agar anak-anak itu bisa resmi terdaftar di sekolah. Dalam tulisannya, Suci mengenang dengan tawa. “Kalau ingat jalan ke rumah Pak RT-nya, rasanya pengen ngulang lagi terus jalannya aku videoin, lantaran jalan ke rumah beliau ekstrem sekali, hihihi… tapi seru kalau diingat lagi.”

Di balik canda itu, ada perjuangan nyata: waktu dan tenaga yang terkuras, juga keyakinan bahwa perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil.

Semangat yang Tak Pernah Padam

Perjalanan Bara Api tentu tak selalu mulus. Ada masa ketika dana menipis, relawan berkurang, dan kegiatan harus tertunda. Tapi semangat Suci tak pernah padam. Ia menulis,

Saya berharap Bara Api ke depannya akan berbenah lebih baik lagi, karena saya yakin di luar sana masih banyak anak-anak yang kurang beruntung dan membutuhkan bantuan kita semua.

Lebih dari satu dekade berlalu sejak tulisan itu dibuat, tapi nilai-nilai yang ia tanam tetap hidup. Suci telah menunjukkan bahwa pendidikan bukan soal kemewahan, melainkan tentang kesempatan, dan kesempatan itu bisa datang dari siapa saja, bahkan dari seorang mahasiswa yang berani bermimpi besar.

Kegiatan Bara Api

Kegiatan Bara Api

Kini, meski Suci mungkin telah menapaki jalan hidup yang berbeda, api kecil yang ia nyalakan lewat Bara Api masih menyala di hati banyak orang. Ia adalah bukti bahwa kepedulian sederhana bisa meninggalkan jejak panjang.

Tim Bara Api 3 tahun sejak Wawan dan Krisna bisa bersekolah

Tim Yayasan Bara Api (2020)

Apa yang Bisa Kita Ambil?

Melalui kisah Suci Utami Armand dan Bara Api, kita diingatkan bahwa perubahan besar sering kali berawal dari langkah kecil, dari hati yang mau mendengar, dan tangan yang mau menggenggam.

Bara Api mungkin hanya bara kecil dari Jambi, tapi dari bara itulah api mimpi terus menyala.

Dan mungkin, di tengah hiruk pikuk dunia yang sering membuat kita lupa, kisah ini hadir untuk mengingatkan, bahwa satu tindakan peduli bisa mengubah arah hidup seseorang.

Karena di setiap anak yang belajar menulis dan berhitung, ada mimpi kecil yang menunggu untuk tumbuh.

Dan di balik setiap mimpi itu, ada sosok seperti Suci yang pernah percaya: pendidikan adalah awal dari segalanya.

Harusnya jam segini (09:42) aku ngerjain abcd yang udah aku catet di to do list tapi siang nanti ada janji sama dokter gigi eeehhh semalem lupa masukin block waktu buat siap-siap pergi, jadinya ga fokus mau ngerjain yang serius serius, haha. Padahal prepare-nya cuma mandi part 2, dandan, sama siapin baju pergi, tapi namanya cewe ga bisa tuh ya diburu-buru, haha. Perginya juga masih nanti jam 1:45 siaaangg 😩.

Mumpung lagi bingung mau ngapain dulu, tiba-tiba aja barusan kepikiran buat bahas satu hal yang udah dari akhir tahun lalu pengen aku ceritain di sini tapi aku tahan-tahan karena masih anget-angetnya, kuatir yang aku tulis terlalu menggebu-gebu dan malah ga nyampe ke poin utama yang sebenernya pengen aku sampein.

Yaitu: “cara tetep bersyukur setelah lepas dari NPD” dan “ternyata dengan terbiasa menulis, kita bisa mengenali ciri-ciri NPD”.

Woww, tiba-tiba NPD??? Bukan bermaksud ngikutin trend saat ini yang di mana-mana bahas NPD tapi justru aku terselamatkan karena udah ada edukasi tentang NPD. Aku harus bilang makasih banget sih sama channel Youtube Andri Novrian karena dari situ aku merasa tersadarkan. Selama 1-2 minggu pertama nontonin video-videonya, reaksi aku cuma “hahh?”, “lho iya lagi”, “astagaaa”, “kok bisaaa sama persis”, dan ekspresi lainnya yang ga bisa keliatan dari muka aku tapi di kepala tuh rasanya kayak ada pertanyaan banyak banget. Dan yang paling bikin aku kaget dan sedih tuh pas bagian bacain komentar di videonya, banyak yang hidup bareng NPD selama berpuluh-puluh tahun. Dalam hatiku, apa ga jadi gilaaa? 😭

Aku pernah baca komentar orang lain seperti ini di sosmed ke orang yang kena npd abvse: “kok kamu mau sama orang kayak gitu?”, “udah tau begitu kok dilanjutin?”. Dari hati yang paling dalam ingin aku sampaikan kalau narc itu di awal keliatannya ya kayak orang normal biasa. Even psikolog juga ada yang pernah kena npd abvse. Nah loh.

Di sini aku ga akan bahas detail pengalaman pribadi aku karena ga terbiasa curhat juga. Tapi karena aku merasa ini penting buat orang lain supaya jiwanya bisa kembali waras setelah ngadepin NPD, jadi aku akan tetap sharing hal-hal yang bisa aku sampein.

Setelah sekian lama aku dengerin informasi mengenai NPD, NPD atau Narcissistic Personality Disorder itu pribadi yang narsis tapi udah sampe ke level yang merugikan orang lain. Perlu diinget, kalo setiap orang punya sisi narsistik tapi levelnya berbeda-beda. Kalo levelnya rendah, dia jadi ga pedean, suka merendahkan diri sendiri, takutan; kalo levelnya pas, ya pede sewajarnya, mencintai diri sendiri dengan takaran yang pas; tapi kalau levelnya udah over nah itu yang kayak ga bisa dikasih tau, nggak teachable lah. Intinya secara singkat kayak gitu, tapi sebenernya lebih kompleks lagi.
 
Menurut pengalaman, suspect NPD yang aku temui ini memang udah level yang wawww tapi sebenernya dia tuh punya harga diri yang nggak se-waw itu. Kadang berasa banget dia nutupin itu dengan cara ngatain orang lain, manfaatin orang lain, lempar batu sembunyi tangan, wkwk. Gitu lah, kalau kamu pernah ngalamin pasti paham.

Dulu kaget banget waktu lagi ngobrol dan aku lagi minta masukan buat nyampein sesuatu ke orang lain karena aku gampang sungkan, tiba-tiba dia bilang “ya omongin aja apa adanya. Kamu suka bohong ya?” Dari situ aku langsung nge-lag, “hahhh? Kok tiba-tiba aku dituduh gitu?”. Yang bingung lah, ngehang lah, dan segudang pernyataan lain kenapa dia bilang begitu. Setelah 9 bulan berlalu ternyata kebuka semua ternyata dia sendiri yang suka bohong :). Menurut informasi yang aku dapetin, Narc (singkatan dari suspect npd, biar ga kepanjangan) emang punya kebiasaan nuduh orang lain begina beginu padahal dia sendiri yang begitu.

Ada lagi, dulu aku pernah dapet email tawaran untuk muncul di majalah apa gitu yah aku lupa, aku ga anggep tawaran itu serius karena banyak email scam juga kan yang masuk ke Inbox aku. Karena narc ini lebih tua dari aku, aku coba respect untuk nanyain itu tawaran emailnya beneran apa nggak. Jawaban yang aku pikir bakal dia sampein kalau itu email boongan paling cuma “oh kayanya ini penipuan, gausah diladenin”, standard kan ya. Tapi respon yang aku dapetin tuh kayak gini: “kamu liat ga, ada orang terkenal dan hebat yang masuk majalah itu? Kalo ga ada, apalagi kamu? Kamu siapa?” Dengan polosnya aku jawab “oiya ya” 😂 tapi abis itu tetep kepikiran kok cara jawabnya agak aneh. Daaann setelah hampir setahun aku paham kenapa respon yang dia keluarkan seperti itu. Dan sering seperti itu. Dari yang aku rasa-rasain memang ada masalah self-worth di diri dia tapi diproyeksikan ke orang lain. Kalo dia ngatain kita stewpid, sebenernya dia sadar dia yang stewpid. Jadi sebelum dia ketauan begitu, dia ngejudge kita dulu biar kita sibuk meratapi diri, mempertanyakan diri sendiri, dan melihat dia orang yang pinter wkwk.

Itulah secuil pengalaman yang aku dapetin. Bukan secuil ding, serpihan malah, haha. Sekarang kalo inget udah bisa ketawa-ketawa yaa. Nah, apa yang bikin aku bisa balik ke “baseline” diri aku yang dulu bahkan jadi merasa lebih baiiik?

1. Waktu aku ngerasain keanehan selama masih ngadepin narc, aku paksain untuk ambil jeda sejenak untuk nulis apa yang aku rasain (journaling), no filter, ga ditutup-tutupin, jujur sama diri sendiri. Fungsinya bukan buat ngejudge diri sendiri, tapi buat ngetrack, bisa jadi benang merah di masa depan kayak “ooohh pantes kemarin aku ngerasa begini, soalnya begitu siih” gitu. Karena apapun yang kita rasakan itu valid. Setelah aku baca lagi sekarang, memang valid dan keliatan betul benang merahnya. Plus, catet keanehan-keanehan yang dilakukan sama narc, ga perlu mikir berkali-kali untuk make sure itu aneh atau ga. Ikuti kata hati aja, jangan pikiran. Kalo dengerin pikiran, nah pikiran atau logika kita kan udah agak belok tuh semenjak intens sama narc, ga bisa lagi dijadiin patokan. Cara aku, meditasi bentar, bayangin kita lagi nutup restleting yang nempel di jidat (nyuruh diem isi kepala biar ga berisik atau nginterupsi). Trus tempelin telapak tangan di pegang, kayak ngasih affection pelan-pelan untuk speak up, say hi nanya kabar ke diri sendiri, trus nanya “apa yang kamu rasain?” Kalo ga bisa langsung jelasin banyak, mulai dulu dari yes/no question, “kamu baik-baik aja ga?” atau “kamu ngerasa ada yang aneh ga” kalo dalam hati kita jawab iya, lanjut tanya lagi “kenapa?”.

2. Cerita ke temen dueket yang kamu percaya dan udah biasa ngobrol ngalor ngidul, yang kamu nyaman kalo cerita sama dia. Bersyukur waktu abis mutusin hubungan sama narc, aku cerita ke dua temen soal apa yang aku alami dan yang bikin aku surprised adalah mereka juga pernah ngadepin narc :) aku ngga mau sebut mereka korban lah ya biarpun bisa dibilang iya. Duh kalo ngalamin sendiri tuh rasanya pengen ada kata yang lebih greng gitu yang lebih dari sekadar kata korban, karena selama interaksi sama narc rasanya beberapa kali tapi sering tuh rasanya pengen parkur (aku perhalus ya ini) gituloh. Tapi sekarang aku ga pengen diri aku sendiri dan teman-teman yang mengalami hal serupa berlama-lama menyebut diri sendiri korban bcs we are powerful guys. Aku mau bikin tulisan ini lebih optimis gitu vibenya, kita berhak cut off orang yang ga baik buat kita.

Bersyukurnya lagi salah satu teman aku bisa survived, bisa lepas dari narc. Makanya jadi sharing banyak. Ada yang cerita lagi proses healing (healing beneran loh ya bukan jalan-jalan ke pantai), ngajakin aku untuk belajar body scanning (apa yang kita rasain di badan), macem-macem deh.

3. Baca buku, dengerin podcast, atau nonton video youtube soal edukasi npd. Sekarang kita bisa lepas dari narc, belum tentu selanjutnya kita bisa terbebas kalau pattern diri kita masih sama. Jadi kita perlu menyerap informasi seputar narc untuk support diri kita supaya cukupp kemarin aja kejadiannya, jangan sampai terulang lagi. Siklus narc sebenernya cuma itu-itu aja: love bombing - devalue - discard - hoovering (balik lagi) - balik love bombing - gitu terus, tapi variasi atau cara mereka ngelakuin itu beda-beda, ini yang kita perlu peka. Setelah kemarin ngadepin narc, yang perlu kita lakuin bukan nanyain orang baru lain yang datang ke kita itu narc atau bukan (meskipun kalau tau juga lebih baik) tapi lebih ke kencengin boundaries kita. Berani bilang nggak, ikutin intuisi. Boundaries itu bukan untuk orang lain, tapi untuk diri kita sendiri supaya bisa tetap menjalani hidup sesuai standard kita. Soalnya kalo udah ketemu narc dan kita nurut-nurut aja, standard kita bisa dinego sadis 🙏.

Aku inget banget yang bikin aku mulai sadar soal apa yang aku rasain gara-gara abis baca buku yang bilang kalau pendapat kita, apa yang kita rasain itu ya ga perlu divalidasi orang lain. Kita yang validasi pemikiran, keinginan, dan perasaan kita sendiri karena kita ngerasa ya ngerasa aja. Kayak badan kita sakit, sakit ya sakit aja. Ngantuk ya ngantuk aja. Bukan berarti karena sakit dan ngantuk ga bisa dilihat jadi dipertanyakan kebenarannya. Selama menghadapi narc, setiap pendapatku, pemikiranku, atau apalah cuma omonganku biasa itu selalu dianggap salah, padahal waktu aku nyampein hal yang sama ke beberapa temen lain itu ya baik-baik aja bahkan aku bisa dapat support dari mereka. Tapi kok pas sama narc, jadi beda banget ya? Nah itu pentingnya buat latihan ngevalidasi diri sendiri no matter what.

4. Bersyukur karena pernah dipertemukan dengan narc. Lah kok bersyukuurrr? Bukannya sebel? Sedih? Yes, selama ngadepin narc emang rasanya campur aduk merasa kehilangan diri sendiri banget dan awal-awal sadar kalo dia narc juga rasanya ishhh kok bisaaa aku terperangkap sama yang beginiaan. Yampun waktuku yang berharga ini abis buat dia, energiku abiiis buat dia. Ya sebel, ya sedih, ya bingung, ya kecewa. Lalu aku inget oya aku kan percaya kalau semua yang terjadi di hidupku itu udah atas ridho Allah, Allah bolehin itu terjadi, dan kita tahu kalau Allah sayang sama kita. Berarti tugas kita adalah harus jeli ngambil sisi positifnya. Contoh, jadwal dan project aku yang seharusnya jalan jadi terbengkalai selama ngadepin narc karena ada ilusi harus ngurusin project lain bareng narc yang lebih penting, sisi positifnya adalah aku disuruh ketemu sama orang yang kayak gitu dulu karena kalau ketemunya nanti pas aku udah wow (gatau wow apa), kerugianku bisa lebih banyak dari yang sekarang. Aku seolah ditunjukkin “ada loh orang kayak gini, jadi ke depannya hati-hati ya.” Cara Tuhan support kita tuh kadang begitu..

Bentuk syukur lainnya, aku jadi lebih paham diri sendiri. Aku jadi lebih paham apa yang aku mau, kekuatan aku, kelemahan aku, kesempatan apa yang aku punya, dan ancaman apa aja yang ada di depan. Lah jadi ngomongin swot analysis haha. Lebih legowo lagi waktu aku ingat ucapan Mba Daisy di Youtube Kunci Hidup, di salah satu videonya beliau bilang, “kita itu hidup di dunia untuk belajar”. Ya bener ternyata.

Sadarnya kalau waktu itu aku dealing with narc, gimana? Waktu itu kan aku lagi sering banget shooting konten sambil dengerin podcastnya wizard liz, ada beberapa perkataan liz yang nempel banget di kepala aku selama berhari-hari kayak: “protect me, God”, “once you disrespect me, you are out. You are out”, dan satunya lagi aku lupa liz ngomong apa persisnya tapi intinya ‘kita tuh ga tau motif orang lain yang dateng ke kita tuh apa dan dia minta ke Tuhan buat ditunjukkin orang ini siapa’. Trus itu yang aku praktekin. Aku jadi lebih sering doa “lindungi aku Ya Allah, lindungi aku” dan mulai nyari tau bentuk-bentuk disrespect itu apa aja, gaslight itu kayak gimana aja, karena meskipun kita tau artinya tapi ada loh yang mengartikan kalimat-kalimat disrespectful dan gaslighting itu dengan “yaudah biasa aja, gausah sensitif”. (Btw pas denger kabar mbak liz digituin sama pasangannya aku sempet mewek karena aku lepas dari narc juga karena jasanya mba liz 😭.) Dari situ aku satuin sama hasil journalingku, ketemu satu clue: pathological liar karena aku ngerasa ni orang kayanya bohong terus tapi kok kayak ga terjadi apa-apa. Lanjut deh abis googling soal pathological liar trus muncul suggestion soal npd, research lah soal npd itu gimana. Eh ternyata 🙂‍↔️🙂‍↔️.

Secara ga langsung, kehadiran narc di hidup kita itu juga bisa buat ngevalidasi diri kita sendiri. Narc ga akan memangsa orang yang lemah, tapi orang yang cool keren wow supaya bisa diambil manfaatnya sama dia sampe abis sampe si “korban” ini enggak cool lagi. Anggep aja kita cool guys, keren!

Trus kalau dia berusaha ngerendahin kita, itu karena dia tau dirinya sendiri rendah diri dan mau narik kita ke bawah supaya dia ngerasa lebih tinggi dari kita. Artinya apa? Artinya sebenernya dia tau dia iri sama kita, cuma dia ga mau menerima kenyataan itu. Makanya dia jatohin kita supaya kita ga merasa baik dan merasa dia yang lebih baik dari kita. Sekali lagi, anggep aja berarti kita keren!

Trus ini tadi yang mau aku bahas: ternyata dengan terbiasa menulis, kita bisa mengenali ciri-ciri NPD. Kok bisa? Karena dengan latihan nulis artikel atau apalah journal, penelitian dll dll itu, kita kan mau ga mau terbiasa menulis secara runut dan jangan sampai ada yang bolong atau lompat dari kalimat satu ke kalimat lainnya, dari paragraf satu ke paragraf lainnya. Aku yang belakangan cuma nulis review produk beauty (maksudnya tulisannya ringan) aja udah mulai berasa manfaatnya, apalagi temen-temen yang udah nulis artikel lebih berat lainnya, pasti lebih berasa. Berasanya di mana? Karena narc itu suka banget bohong tapi kadang dia lupa nyambungin ceritanya yang kemarin sama yang sekarang, jadinya suka ga sinkron, janggal, dan pembahasannya jadi banyak dan berbelok-belok, padahal yang harusnya obrolannya menjawab 1 topik atau pertanyaan tertentu malah jadi nggak kejawab atau jawaban tidak sesuai pertanyaan. Kalau kita cuek dan berusaha positive thinking terus aja kayak aku dulu sampai mengabaikan intuisi kalau sebenernya banyak yang aneh, ya bye wkwk. Positive thinkingku tuh kayak gini: “oh mungkin dulu waktu kecil dia pernah kebentur apa gitu kepalanya ya jadinya begini? Atau gimana sih?” Gitu. Aku ga sampe nanyain hal sensitif itu ke dia, dan seandainyaaaa itu benar aku milih untuk menunggu dan denger dia sendiri yang cerita, bukan aku yang nanya.

Buat yang sekarang lagi ngadepin narc, kalau bisa jaga jarak, jaga jarak aja. Soalnya kalau kelamaan deket sama narc bisa merugikan diri kita sendiri kayak yang aku rasain mulai dari bruntusan di jidat berbulan-bulan, gatel-gatel di badan sampe berminggu-minggu, tidur hampir ga pernah nyenyak, susah fokus.. seriusan :). Aku pernah denger info dari mana yah lupa, itu tuh bentuk reaksi tubuh kita yang stress dan menolak ketidaksinkronan yang kita serap dari narc. Selain itu, kita juga jadi nggak bisa ngebedain mana yang bener dan mana yang salah, mana realita mana kebohongan, trus yang aku rasain badan aku kayak ngambang gitu. Dan yang paling parah, yang aku rasain, aku malah jadi narik orang-orang dengan sifat yang sama yang bisa membahayakan diri sendiri. Jadi, yuk, kuatin boundaries kita, fokus sama diri sendiri, stop jadi people pleaser ❤️.

Sesebel-sebelnya sama narc, masih ada loh “sifat baik” yang bisa kita tiru dari mereka. Emang ada? Adaa. Misalnya dia suka olahraga, disiplin, percaya diri di depan orang banyak, menganggap dan percaya dirinya sukses, cool, ga pelit sama orang baru dan orang lain yang ga deket sama dia. Meskipun kita gatau habit yang mereka lakukan itu pure karena sayang sama diri sendiri atau demi terlihat baik di mata orang lain (tapi kalo narc sih mostly demi image aja hihi), bisa kita contek aja itu untuk kebaikan kita sendiri. Karena kita sayang sama diri sendiri.

Ada cuplikan lucu yang aku simak dari videonya sheraseven yang ngejawab pertanyaan “gimana caranya ngadepin narc?” Dijawabnya “be narcissist” 😂.

Apa lagi ya? Udah ah aku mau siap-siap pergi dulu. Kita lanjut ngobrol di kolom komentar yaaa. 😘

Note: artikel ini ditulis secara spontan, ga ada research keyword dulu, ga ada struktur tulisan, ngalir aja, jadi kalau berantakan nulisnya mohon dimaklumi 😅🙏.

6 Cara Gampang Ngatasin Jerawat Punggung, Jangan Pakai Bedak Bayi! [Rintik Skincare No Bump Lotion, Solusi Ampuh untuk Chicken Skin, Jerawat Punggung, dan Pantat Budukan]

Sepele tapi bikin ga nyaman: jerawat punggung! Apalagi kondisi jerawatnya lagi meradang, kalo keringetan jadi gatal, kena air pas mandi juga rasanya perih dan pedes, mau digaruk eh nanti kuatir tambah sakit dan gatal. Siapa yang lagi jerawatan di punggung juga?

Terakhir aku jerawatan di punggung tuh waktu udara di Indonesia lagi panas-panasnya, hampir semua wilayah di negara kita tercinta ini warnanya merah dan sempet juga Kudus dapet warna merah tua hampir hitaammm. Waktu itu rasanya pengen nangis karena gatal-gatal sebadan ini sebenernya wajar atau kulitku yang alergi sama cuaca panas ekstrim? Soalnya area badan lain kayak tangan, kaki, dada, leher yang kalo di rumah ga terus-terusan ketutup baju rapet aja bawaannya udah gatel sana-sini, apalagi area punggung?? Double shots dong yaa hehe gatal iya, muncul jerawat juga iyaa.

Yang aku lakukan saat ada jerawat punggung tuh sama sekali ga kepikiran buat ngolesin produk skincare jerawat yang biasa kupakai di muka tapi naburin bedak bayi ke punggung. Udah kebiasaan dari dulu soalnya. Setelah nyari tau, ternyata pakai bedak bayi ke jerawat punggung tuh ga direkomendasikan sama dermatologist karena kalo kebanyakan bisa menyumbat pori dan bisa menyebabkan breakout. Udah otomatis ga sih kalo naburin ke punggung tuh udah pasti banyak?

Furthermore, because baby powder is in powder form, excessive use can clog pores, potentially leading to new breakouts rather than preventing or treating acne. For this reason, dermatologists often advise against using any cosmetics on red, inflamed acne, including baby powder.

Vinmec. (2025, 3 Juli). Does talcum powder cure acne?. Vinmec Beauty Center Blog. Diakses dari [Vinmec]

Kok bisa cuaca panas bikin punggung jerawatan?

Sebenernya alesannya hampir sama kayak jerawat di kulit wajah, simply karena pori-porinya tersumbat jadinya muncul jerawat. Kalo hawanya panas tuh kan kita lebih sering dan lebih banyak keringetan, keringat dan panas tadi "terjebak" di bawah pakaian, akhirnya selain bikin pori-pori dan folikel rambut badan jadi iritasi juga tersumbat.

Penyebab lain jerawat punggung, apa aja?

Cuaca panas yang ekstrim bukan jadi satu-satunya penyebab jerawat punggung, masih ada beberapa penyebab lainnya:

  1. Pernah kan abis olahraga, keringetan, tapi enggak langsung dibersihin? Kalo kelamaan ini bisa jadi muncul jerawat di punggung. Trus kebiasaan pakai baju yang enggak menyerap keringat juga.
  2. Keseringan pakai baju yang enggak menyerap keringat apalagi ketat juga bikin kulit ga bisa napas.
  3. Waktu abis keramas ga ngebilas sampe bersih sisa shampoo dan conditioner yang tertinggal di punggung.
  4. Perubahan hormon (menstruasi, stress)
  5. Makanan

Dari semua penyebab yang ada, benang merahnya ada di produksi minyak kulit yang berlebih.

6 Cara Menghilangkan Jerawat Punggung

Setidaknya ada 6 cara menghilangkan jerawat punggung yang gampang banget buat dilakukan sehari-hari.

  1. Mandi setelah berolahraga. Buat yang suka bablas abis olahraga langsung ngerjain yang lain sampe lupa mandi (baca: aku), mending buruan tobat deh. Lap keringet dulu --> tunggu sekitar 20-30 menitan setelah selesai olahraga --> lanjut mandi.
  2. Pakai baju yang bisa menyerap keringat dan longgar, supaya kulit bisa bernapas.
  3. Jaga pola makan. Kalau udah ada jerawat di punggung, sebaiknya kurangi makanan dengan indeks glikemik tinggi (bisa meningkatkan gula darah dengan cepat) kayak roti putih, pasta putih nasi putih, dan kentang putih. Lebih baik makan sayur, buah, protein tanpa lemak, dan gandum utuh.
  4. Gunakan No Bump Lotion dari Rintik Skincare karena dia mengandung ingredients yang baik untuk mengatasi permasalahan jerawat punggung.
  5. Konsisten dan sabar. Jerawat punggung ga akan langsung hilang kalau cuma ngejalanin 5 step di atas masing-masing sekali. Perlu repetisi dan kesabaraan, hihi.

6 Cara Gampang Ngatasin Jerawat Punggung, Jangan Pakai Bedak Bayi! [Rintik Skincare No Bump Lotion, Solusi Ampuh untuk Chicken Skin, Jerawat Punggung, dan Pantat Budukan]

Kenapa Perlu Pakai Rintik Skincare No Bump Lotion?

Rintik Skincare No Bump Lotion mengandung bahan-bahan yang dapat mengatasi jerawat punggung seperti mengeksfoliasi sel kulit mati secara lembut (Lactic Acid), membersihkan sebum berlebih yang merupakan penyebab utama jerawat punggung (Salicylic Acid atau BHA yang larut dalam minyak dan dapat menembus pori), mengurangi inflamasi dan kemerahan pada jerawat, memperkuat produksi minyak dan memperkuat skin-barrier (Niacinamide), menenangkan kulit yang iritasi atau merah akibat jerawat, mempercepat penyembuhan bekas jerawat (Centella asiatica Extract), menghidrasi dan menjaga skin-barrier tetap sehat supaya nggak makin iritasi akibat eksfoliasi (Ceramide NP), menjaga kelembapan kulit, anti-inflamasi (Persea gratissima (Avocado) Fruit Extract).

Lotion ini juga mengandung Collagen untuk membantu proses regenerasi sel kulit baru agar kembali halus serta Cica yang berfungsi sebagai anti peradangan untuk kulit sensitif.

Ingredients: Aqua, Lactic Acid, Paraffinum liquidum, Cetearyl Alcohol, Propylene Glycol, Glycerin, Triethanolamine, Phenoxyethanol, Ceteth-10 phosphate, Dicetyl phosphate, Centella asiatica extract, Ceteareth-20, BHT, Disodium EDTA, Fragrance, Niacinamide, Tocopheryl Acetate, Xanthan gum, Salicylic Acid, Dextrin, Amylopectin, Sodium Hyaluronate, Hydrolyzed Collagen Extract, 1,2-hexanedio, Persea gratissima fruit extract, PEG-7 Glyceyl Cocoate, Ceramide NP, Citric Acid, Potassium Sorbate.


6 Cara Gampang Ngatasin Jerawat Punggung, Jangan Pakai Bedak Bayi! [Rintik Skincare No Bump Lotion, Solusi Ampuh untuk Chicken Skin, Jerawat Punggung, dan Pantat Budukan]

Apakah Rintik Skincare No Bump Lotion Hanya Bisa Digunakan untuk Mengatasi Jerawat Punggung?

Nggak dong, hihi. Rintik Skincare No Bump Lotion merupakan produk yang cocok mengatasi berbagai masalah kulit tubuh, jadi yang diurusin bukan sekadar jerawat punggung tapi juga chicken skin (kayak tekstur kulit ayam yang biasa ada di ketiak, lengan, pantat, leher) serta kulit pantat kasar dan bruntusan.

Kalau penyebab jerawat punggung kan udah kita bahas sebelumnya, nah sekarang kita obrolin secara singkat kok bisa ada chicken skin sama pantat kasar tuh gara-gara apa?

Chicken skin: teksturnya tuh kayak kita pas lagi merinding, kulit kan rasanya kasar ada benjolan-benjolan kecil gitu kan (bumps) atau kalau kita pernah shaving bulu kaki tapi sebelumnya enggak pakai almond oil atau minyak zaitun, pasti setelahnya kulit kita jadi kasar dan keliatan kayak kulit ayam. Chicken skin atau kerastosis pilaris terjadi karena adanya penumpukan keratin (protein pada rambut) di dalam pori-pori kulit. Keratin dari rambut tubuh ini menyumbat pori-pori dan menutupi saluran tempat rambut seharusnya tumbuh keluar, akibatnya jadi kebentuk benjolan kecil di permukaan kulit, di atas tempat tumbuhnya rambut. Contoh lebih jelasnya kayak kalo di ketiak tuh, bintik-bintik kecil yang mirip banget kulit ayam. Tapi itu bahaya, ga? Ga bahaya, cuma kasar aja kalo dipegang. Kalau kamu lagi cari produk lokal untuk mengatasi chicken skin/keratosis pilaris, bisa pakai Rintik Skincare No Bump Lotion.

Pantat kasar: bisa jadi ada tiga (3) penyebab, yaitu chicken skin tadi, bruntusan, dan budukan. Kalau bruntusan, penyebabnya mirip sama seperti jerawat punggung (penumpukan sel kulit mati, minyak berlebih, bakteri, sering pakai celana dalam ketat, atau hormonal). Nah, kalau budukan ini lebih serius lagi soalnya rasanya kadang gatal. Salah satu cara mengatasi pantat budukan bisa pakai lotion dari Rintik ini, ya.

Rintik Skincare No Bump Lotion dikemas dalam tube berwarna putih-biru dengan gambar tanaman cica yang transparan, berukuran 100ml, teksturnya glossy, dan sangat handy saat dipegang. Di bagian depan kemasan, ada keterangan nama produk, fungsi utama (gently exfoliates) yang ditujukan untuk kult kasar dan bumpy, ada informasi kandungan utamanya yaitu AHA, Ceramide, Collagen, dan Centella asiatica extract disertai gambar tanaman cica berwarna hijau di tengahnya yang bermanfaat untuk smoothing skin (menghaluskan kulit), help strenghten skin barrier protection (membantu memperkuat perlindungan skin barrier), & help exfoliate dead skin cells for radiant skin (membantu mengeksfoliasi sel kulit mati supaya kulit tampak cerah).

Di bawahnya lagi ada petunjuk penggunaan yang hanya bisa digunakaan pada malam hari. Ga lupa sama informasi isi produk ini sebanyak 100ml.

6 Cara Gampang Ngatasin Jerawat Punggung, Jangan Pakai Bedak Bayi! [Rintik Skincare No Bump Lotion, Solusi Ampuh untuk Chicken Skin, Jerawat Punggung, dan Pantat Budukan]

Di sisi belakang packaging, ada barcode yang kalau kita scan nanti diarahkan ke landing page produk ini. Kita bisa juga loh langsung konsultasi ke team Rintik tentang permasalah kulit kita dengan klik "open chat".

6 Cara Gampang Ngatasin Jerawat Punggung, Jangan Pakai Bedak Bayi! [Rintik Skincare No Bump Lotion, Solusi Ampuh untuk Chicken Skin, Jerawat Punggung, dan Pantat Budukan]

Selain ada gambaran teksturnya yang melembapkan dan ga berminyak, kita juga bisa pelajari cara penggunaan dan ingredients produk ini pada kemasan tubenya.

6 Cara Gampang Ngatasin Jerawat Punggung, Jangan Pakai Bedak Bayi! [Rintik Skincare No Bump Lotion, Solusi Ampuh untuk Chicken Skin, Jerawat Punggung, dan Pantat Budukan]
6 Cara Gampang Ngatasin Jerawat Punggung, Jangan Pakai Bedak Bayi! [Rintik Skincare No Bump Lotion, Solusi Ampuh untuk Chicken Skin, Jerawat Punggung, dan Pantat Budukan]

Teksturnya creamy, kental, rich, gampang diblend dan ratain ke kulit. Waktu awal pemakaian, aku ngira dia akan lama banget nyerepnya dan ngasih feel basah karena teksturnya tadi yang super rich. Ternyata setelah aku ratain ke kulit, hasilnya emang lembap banget tapi enggak basah~ kalo bisa diibaratkan kayak lip cream, finish lembapnya tuh yang velvet gitu loh tapi di telapak tangan rasanya ada licin-licinnya. Trus dia juga enggak lengket, aman dipakai di punggung dan pantat. Teksturnya berwarna putih dan memiliki aroma tanaman.

6 Cara Gampang Ngatasin Jerawat Punggung, Jangan Pakai Bedak Bayi! [Rintik Skincare No Bump Lotion, Solusi Ampuh untuk Chicken Skin, Jerawat Punggung, dan Pantat Budukan]

Dua tahun lalu, aku udah pernah pakai Rintik Skincare No Bump Lotion di area ketiak tapi lumayan on-off gitu belakangan, trus sekarang aku mulai rutin lagi pakainya udah sekitar 1-2 minggu di pantat, punggung, dan ketiak. Dua hari pertama pemakaian, aku ngerasa tekstur kulitku jadi lebih halus, ga sekasar sebelumnya. Trus di hari ketiga dan selanjutnya mulai kerasa lebih lembap. Yang aku suka selama pemakaian lotion ini di ketiak, ketiak aku jadi ga gampang bau hehehe. Oyah, No Bump Lotion ini hanya boleh dipakai di kulit badan dan pakainya di malam hari yaa.

Rintik Skincare No Bump Lotion sudah terdaftar di BPOM (NA18220109173) dan direkomendasikan oleh dr. Audrey & dr. Glen Axel.

Harga lotion ini terbilang affordable (di bawah Rp90.000) kalo dibandingin sama isi produknya yang ga abis-abis dipakenya dan progress yang didapatkan.

6 Cara Gampang Ngatasin Jerawat Punggung, Jangan Pakai Bedak Bayi! [Rintik Skincare No Bump Lotion, Solusi Ampuh untuk Chicken Skin, Jerawat Punggung, dan Pantat Budukan]

Boleh cek ke sini yaa untuk pembelian dan testimoni pengguna lainnya.

Buat kamu yang lagi struggling sama jerawat punggung kayak yang pernah aku alami, pantat kasar, chicken skin di mana-mana, coba pakai lotion dari Rintik ini yuk soalnya ga cuma kulit wajah aja yang pengen mulus, kulit badan jugaaa.

6 Cara Gampang Ngatasin Jerawat Punggung, Jangan Pakai Bedak Bayi! [Rintik Skincare No Bump Lotion, Solusi Ampuh untuk Chicken Skin, Jerawat Punggung, dan Pantat Budukan]

Sumber:

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22756-back-acne
https://www.halodoc.com/artikel/disebut-penyakit-budug-ini-cara-mencegah-terjadinya-skabies
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-penyakit-budug-atau-skabies-dan-penanganannya
https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-back-acne#treatments
https://www.healthline.com/health/keratosis-pilaris#keratosis-pilaris-causes
https://www.scmp.com/lifestyle/fashion-beauty/article/3143781/body-acne-what-causes-it-including-hot-humid-weather-and
https://www.vie-aesthetics.com/blogs/back-acne-in-summer-what-causes-it-and-how-to-treat-it-safely
https://www.vinmec.com/eng/blog/can-talcum-powder-treat-acne-en


Night Routine Simpel buat Ngatasin Kerutan & Dark Spot di Tangan, Leher, Siku, dan Lutut yang Kasar dan Gelap Pakai Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare

Salah satu kesalahan aku dalam merawat kulit selama ini adalah cuma fokus skincare-in muka aja tapi leher dan tangan sering kelewat. Lucunya ini tuh masih berlaku sampai sekarang padahal aku suka bikin konten beauty, haha. Kalau mau ngasih alasan sih karena perhatian utama produk skincare yang aku pakai itu di wajah dan saat ngonten juga aku pakai hijab jadi pengaplikasiannya ga sampai ke leher. Kalau skincare-an sendiri waktu off kamera juga area tangan cuma dapet sisa-sisanya setelah pakai skincare di muka.

Kamu kayak gitu juga, ga? Padahal tuh ya orang bisa nebak usia kita berapa dari tampilan kulit leher dan tangan kita, kayak ada garis halusnya atau mulus-mulus aja, ada dark spot-nya atau enggak. Kan ga lucu ya udah cape-cape rutin skincare-an tapi dua area tadi ketinggalan kinclongnya. Kalau masih di awal usia 20-an sih mungkin belum terlalu keliatan tapi kalau kebiasaan nge-skip perawatan leher sama tangannya sampe bablas, bakal mulai keliatan di umur 25-an. Aku inget banget di usia segitu udah ada kerutan leher tipis-tipis juga garis halus di tangan dan sekarang aku udah kepala tigaaa??? Berarti kudu ngebut ini sih pertobatan skincareannya.

Kenapa Leher dan Tangan juga Perlu Di-skincare-in?

Selain kulit leher lebih tipis dan elastis dibandingkan kulit wajah, leher kita kan juga si paling aktif yah ngikutin pergerakan kepala kita yang nengok kanan, kiri, nunduk, dongak.. nah aktivitas dia ini yang bikin kulitnya lama-lama muncul garis halus, kerutan, dan bahkan mengendur. Belum lagi kalau keseringan kena sinar matahari, pemulihannya tuh lebih lama dari kulit wajah kita.

Tangan juga sama, dia aktif banget buat megang ini itu, buat ngetik, buat cuci piring, nyetrika, macem-macem lah. Sementara kulit punggung tangan itu kan tipis banget dan sama kayak kulit leher yang produksi minyak alaminya minim, jadi gampang kering, dan kalau ga dirawat bisa lebih mudah muncul garis halus bahkan kerutan. Apalagi kalau kita sering kepapar sinar matahari kayak naik motor ga pakai sarung tangan, jadinya tangan belang. Kalau kulit telapak tangan, dia emang tebel tapi semakin sering kita cuci tangan dan dipakai buat aktivitas kayak cuci piring itu dia jadi gampang kasar.

Tapi kan kalau tangan bisa tinggal dipakein body lotion?

Bisa, tapi untuk lebih intensnya lagi kita bisa samain treatment tangan kayak kita lagi ngerawat kulit muka. Contohnya, pakai skincare yang ada kandungan retinol, fungsinya untuk meregenerasi sel kulit kita. Kalau dipakainya rutin, lama-lama kulit kita jadi lebih halus dan lembap, kayak age-reverse alias kembali muda, hihi.

Night Routine Simpel buat Ngatasin Kerutan & Dark Spot di Tangan, Leher, Siku, dan Lutut yang Kasar dan Gelap Pakai Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare


Kenalan sama Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare, yuk!

Seperti di artikel-artikel yang aku tulis sebelumnya, Rintik Skincare on point banget kalau bikin produk. Dia ngga ikut-ikutan bikin produk skincare untuk wajah dan dalam produksinya juga ngga asal. Dari solusi yang Rintik tawarkan di produk-produknya juga beda banget dari skincare lainnya dan kerennya bikin kita mikir "oh iya ya, ini tuh perluuu". Kayak produk Rintik satu ini, Retinol Hand & Neck Renewal Serum, serum pertama yang spesifik diformulasikan untuk area leher dan tangan. Serum ini oke banget mengatasi berbagai masalah kulit tubuh seperti garis halus dan kerutan di tangan, dark spot atau bintik hitam di tangan, kerutan leher, leher hitam (biasanya di area belakang leher). Retinol Hand & Neck Renewal Serum juga dapat mengatasi lutut hitam hitam dan kasar, menghilangkan belang pada kulit, dan even colour di area kulit lainnya (selain kulit wajah karena serum ini cuma boleh dipakai di badan).

Night Routine Simpel buat Ngatasin Kerutan & Dark Spot di Tangan, Leher, Siku, dan Lutut yang Kasar dan Gelap Pakai Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare

Night Routine Simpel buat Ngatasin Kerutan & Dark Spot di Tangan, Leher, Siku, dan Lutut yang Kasar dan Gelap Pakai Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare

Serum ini dikemas dalam tube bertekstur doff putih dengan tutupnya yang berwarna kuning berukuran 30ml. Setiap tulisan yang tercetak di kemasan terasa ada teksturnya kalau diraba, glossy, memantulkan cahaya saat terpapar lampu.

Night Routine Simpel buat Ngatasin Kerutan & Dark Spot di Tangan, Leher, Siku, dan Lutut yang Kasar dan Gelap Pakai Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare

Aplikator pump-nya berwarna putih, mungil, menyatu dengan tube-nya, ada kayak penampang di atasnya buat pijakan jari supaya waktu nge-pump enggak licin. Pump-nya empuk saat ditekan, aku ga mengalami macet-macet selama pemakaian sampai saat ini.

Night Routine Simpel buat Ngatasin Kerutan & Dark Spot di Tangan, Leher, Siku, dan Lutut yang Kasar dan Gelap Pakai Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare

Trus dia juga ada kemasan boxnya dengan dominan warna putih dan kuning, cuman di bagian tulisan nama produknya itu dia warnanya lebih kecoklatan. Mungkin supaya lebih eyecatching dan lebih mudah dibaca.

Manfaat yang bisa kita dapetin dari serum ini tuh dia bisa mengurangi garis halus dan keriput, meningkatkan kekencangan dan elastisitas kulit, mengembalikan kilau alami kulit, serta membuat kulit tampak lebih sehat.

Rintik Skincare Retinol Hand & Neck Renewal Serum mengandung encapsulated retinol 2,5%, Tranexamid acid 3%, dan Niacinamide. Encapsulated retinol 2,5% dapat mengurangi kerutan dan garis halus pada kulit dengan cara menstimulasi produksi kolagen dan elastin. Selain itu, dia juga bisa menjadikan kulit lebih kencang dan tampak lebih muda. Uniknya, encapsulated retinol 2,5% ini dari Italy sehingga minim iritasi dan aman digunakan untuk jangka panjang. Kenapa pakainya retinol yang dienkapsulasi? Saat kita pakai produk dengan kandungan retinol yang dienkapsulasi, retinolnya itu dilepaskan sedikit demi sedikit (Slow Release Technology) sehingga lebih gentle di kulit, ga bikin gampang iritasi, tapi tetep efektif.

Night Routine Simpel buat Ngatasin Kerutan & Dark Spot di Tangan, Leher, Siku, dan Lutut yang Kasar dan Gelap Pakai Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare

Tranexamid acid 3% berfungsi untuk meratakan warna kulit tidak merata (uneven colour), mencerahkan (memudarkan belang), serta membantu memudarkan bintik hitam (dark spot) di kulit akibat paparan sinar matahari. Sementara Niacinamide membuat kulit lebih sehat dan tampak glowing alami, memperkuat area lapisan proteksi pada kulit (skin barrier) dan menghidrasi kulit secara optimal.

Ingredients: Aqua, Niacinamide, Glycerin, Tranexamic Acid, Butylene Glycol, Polysorbate 20, Collagen, Hyaluronic Acid, Ammonium Polyacryloyldimethyl Taurate, Caprylic/Capric Triglyceride, Disodium EDTA, Hydroxypropyl Cyclodextrin, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Retinol, Fragrance, Sodium Metabisulfite, Tocopherol, T-butyl Alcohol, BHT, Honey Extract.


Cara Mengatasi Kerutan Leher dan Tangan dengan Rintik Skincare Retinol Hand & Neck Renewal Serum

Meskipun dipakai di badan (ga boleh di wajah yaa), serum retinol ini tuh pengaplikasiannya kayak serum yang kita biasa pakai di muka, yaitu cuma bisa dipakai di malam hari.

Trus hindari juga pemakaian serum retinol ini barengan sama produk dengan kandungan AHA, BHA, Vitamin C, Benzoyl Peroxide, dan bahan aktif lainnya yang sifatnya "mengikis". Boleh tetep pakai mereka tapi di malam yang berbeda, ganti-gantian gitu.

Oya, kalau kulit kamu sensitif, kamu bisa pakai serum retinol ini dengan metode sandwich yaitu pakai moisturizer dulu sebelum serum trus ditutup pakai moisturizer lagi. Teknik ini juga berlaku kalau kita pakai serum retinol ini di area sensitif selain leher dan tangan. Atau, kita juga bisa pakai serum ini dulu selama 1 jam, setelah itu dibilas pakai air. Cara ini lebih aman buat temen-temen yang baru nyobain retinol pertama kali. Tapi kalau kita udah kebal sama retinol, ga usah dibilas gapapa. Biarin serumnya stay semaleman.

Serum ini ga dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui.


Review Pemakaian Rintik Skincare Retinol Hand & Neck Renewal Serum

Dari namanya, aku kira dia teksturnya agak kental gitu kayak body serum soalnya pemakaiannya di badan kan. Ternyata waktu aku pakai pertama kali teksturnya cair, tipikal serum wajah yang biasa kita pakai.

Night Routine Simpel buat Ngatasin Kerutan & Dark Spot di Tangan, Leher, Siku, dan Lutut yang Kasar dan Gelap Pakai Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare

Teksturnya yang encer gampang banget di-blend dan diratain ke kulit, nyerepnya juga cepet menurutku. Finishnya bikin kulitku terasa terhidrasi banget, ada feel lembapnya juga, setelah beberapa saat tanganku jadi lebih kesat, halus, dan lembut. Warna: kuning transparan. Aroma: ada aroma biji jeruk, seger tapi ada hint paitnya juga.

Progress pemakaian:

Night Routine Simpel buat Ngatasin Kerutan & Dark Spot di Tangan, Leher, Siku, dan Lutut yang Kasar dan Gelap Pakai Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare

Setelah rutin beberapa hari pemakaian di tangan, hal yang paling aku notice itu tekstur kulit tanganku jadi lebih halus dan lembut. Yang tadinya berasa teksturnya garis halusnya, sampai saat ini jadi lebih alusan.

Yang aku suka dari serum retinol ini tuh dia beneran gentle, meskipun aku pakai di punggung tangan aku yang beberapa hari lalu dicakar kucing (lol) aku merasakan perih, cekit-cekit, atau pedes di situ.

Buat kita yang tangannya belang karena keseringan kena panas, Retinol Hand & Neck Renewal Serum bisa juga loh membantu menghilangkan belang dan uneven colour.


Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare udah BPOM!

Ga perlu kuatir lagi sama Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare soalnya dia udah BPOM, boleh dicek di website https://cekbpom.pom.go.id/ yaah.

BPOM Rintik Skincare Retinol Hand & Neck Renewal Serum
BPOM Rintik Skincare Retinol Hand & Neck Renewal Serum

Selain itu, serum ini juga udah direview sama dr. Incognito rame di TikTok, coba nonton deh.

Menurut aku, serum ini harganya lumayan affordable (Rp139.000/30ml) untuk pemakaian 2-3 bulan dan bisa diaplikasiin di beberapa masalah kulit kayak leher, siku, lutut yang hitam atau leher dan tangan yang mulai keriput. Untuk kamu yang lagi nyari produk yang bagus untuk mengatasi berbagai masalah kulit tubuh seperti yang kita bahas di atas, coba cek ke sini deh siapa tau lagi ada diskon.

Btw, kamu udah mulai fokus merhatiin area leher dan tangan?

Night Routine Simpel buat Ngatasin Kerutan & Dark Spot di Tangan, Leher, Siku, dan Lutut yang Kasar dan Gelap Pakai Retinol Hand & Neck Renewal Serum dari Rintik Skincare
Sumber:
Kao Life Academy. 7 bagian tubuh yang sering terlewat saat pakai sunscreen. Diakses pada 2 Agustus 2025 dari https://www.kaolifeacademy.com/artikel/7-bagian-tubuh-yang-sering-terlewat-saat-pakai-sunscreen
The JBeauty Collection. Face, neck and hand skincare: What’s the difference? Diakses pada 2 Agustus 2025 dari https://thejbeautycollection.com/blogs/news/face-neck-and-hand-skincare-whats-the-difference
Postingan Lama Beranda

BLOG ARCHIVE

  • ▼  2025 (13)
    • ▼  Oktober (2)
      • Berani Mengambil Ruang: Fany Efrita dari Keterbata...
      • Bara Api Suci, Nyalakan Mimpi di Hati Anak Pemulun...
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2024 (24)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (56)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (10)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (31)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2021 (54)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2020 (50)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (3)

POPULAR THIS WEEK

  • 2 Minggu Cobain 3 Produk Wardah Perfect Bright Series yang Bantu Nipisin Bekas Jerawatku [Review]
  • Review Base Relief Hydration & Barrier Calming Serum, Serum Vegan untuk Memperbaiki Skin Barrier
  • My Favorite Body Scrub from Indonesia: Herborist - Lulur Traditional Bali (Herborist Traditional Balinese Rice Scrub)
  • Why I Swear by means of Makarizo Hair Energy Creambath for Managing Dry, Frizzy Hair
  • Berani Mengambil Ruang: Fany Efrita dari Keterbatasan Menjadi Keterbuktian
  • Uji Ketahanan Wardah Exclusive Matte Lip Cream Shade 11 Oh So Nude, Bisa Awet Sampai 9 Jam?
  • Rating Sleeping Mask yang Aku Punya! (Nacific, Viva, The Body Shop, & Numa-Skin)
  • Parfum Iniskin yang Outdoor Friendly, tapi Kenapa Kukut? :(
  • The Ultimate Anti-Aging Skincare Upgrade: Why You Need Exosome Serums Now
  • Cegah Munculnya Stretchmark dengan Stretchmark Cream dari Rintik Skincare

FRIENDS

MEMBER OF

beautynesiar
Hijabers Beauty Blogger & Vlogger
Blogger Perempuan
Jakarta Beauty Blogger

SOCO VOUCHER CODE: SBN03E209

SOCO VOUCHER CODE: SBN03E209

BLOG STATS

ABOUT ME

Kudus, Indonesia based beauty blogger.

Hi, I’m Dian! You can find me on social media and my blog, where I share my experiences with beauty products and how they work on my post-acne skin. My journey with acne was tough, but it’s what led me here. Back then, beauty bloggers helped me discover the right products, and now I feel like it’s my turn to give back.

Through fun and relatable reviews, I’m here to help you find the best products for your skin type. Let’s navigate the world of beauty together! Let’s get in touch for any inquiries: radianikulsum@gmail.com

radianikulsum

EmbedSocial Instagram widget

Copyright © A Beauty Journal by Radiani. Designed by OddThemes